Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Ibu yang Harus Tetap Menyusui Saat Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 22/12/2020, 13:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Suara tangis bayinya sungguh memilukan bagi Fany Rachmawati (35).

Biasanya ia akan langsung mendekap bayi laki-laki itu lalu menyusuinya, maka tangisnya akan berhenti. Tapi kali ini tidak bisa.

Fany harus menahan diri. Ia harus benar-benar menjaga jarak dengan orang lain, bahkan dengan keluarga, termasuk dengan anak bungsunya yang masih berusia 4 bulan 3 minggu itu.

Ya, Fany, warga Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, itu adalah pasien positif Covid-19.

"Saya hanya bisa mendengar suara tangisnya, sambil meratapi kondisi badan saya yang rasanya juga sangat lemah. Saya merasakan selalu gemetaran, kedinginan, dan larut dalam tangis kesendirian," tutur Fany, dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Seskab: Selamat Hari Ibu, Berkat Ibu, Bangsa Ini Jadi Kuat dan Besar

Fany berujar, bayinya kerap menangis karena tidak bisa menyusu langsung darinya.

Suami Fany pun kewalahan, karena tangis bayi kami semakin kuat.

Dalam posisi itu ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk menenangkannya, apalagi menyusuinya. 

Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada 17 Desember 2020, ia harus menjalani isolasi mandiri karena tergolong pasien tanpa gejala.

Saat itu lah awal yang sangat berat bagi Fany karena praktis harus berpisah dengan anak-anak dan suami. 

Anak sulung Fany, berusia 8 tahun, terus menangis dan sempat demam karena merasa sedih tidak bisa berdekatan dengan ibunya.

Anaknya itu hanya bisa mengintip dibalik jendela dan melambaikan tangan sembari memanggil ibunya.

"Dia sering nengokin saya. Saya isolasi di kamar di sebelah dapur. Batasnya ada mika gitu. Dia sering ngintip aku dadah-dadah dan bilang 'ummi.....' sambil nangis," ungkap Fany.

Baca juga: Cegah Covid-19, Rapor Siswa di Kota Magelang Dibagikan Via WhatsApp

Fany bercerita, pada 10 Desember 2020, ia merasakan badan meriang, tanpa demam, kondisi tubuh nyeri-nyeri dan selalu kedinginan.

Keesokan harinya, ia izin tidak masuk kantor. Keluhan ini terus bertambah dengan radang tenggorokan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com