Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banten Tunda Terapkan Belajar Tatap Muka, Gubernur: Tingkat Penularan Covid-19 Masih Tinggi

Kompas.com - 22/12/2020, 13:16 WIB
Rasyid Ridho,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan menunda pelaksanakan belajar tatap muka di tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Keputusan itu diambil setelah Wahidin mendapat masukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Baca juga: Anak Saya Menangis Tidak Mau Makan, Kaget Dia gara-gara TikTok Dikeluarkan dari Sekolah

"Kita berkesimpulan belajar tatap muka per Januari ditunda. Itu kesepakatan yang akan saya tuangkan ke dalam putusan," kata Wahidin di rumah dinasnya, Kota Serang, Selasa (22/12/2020).

Wahidin menjelaskan, penundaan dilakukan karena tingkat penularan Covid-19 di Banten masih tinggi.

"Banten sudah oranye. Tapi masih tinggi tingkat penularannya," ujar Wahidin.

Selanjutnya, Wahidin akan mengirimkan surat permintaan penundaan belajar tatap muka kepada bupati dan wali kota.

Ia menegaskan, daerah yang tetap memaksa penerapan belajar tatap muka akan diproses secara hukum.

Sebab, kata Wahidin, keselamatan dan kepentingan masyarakat di atas segalanya.

"Gubernur akan membuat surat kepada bupati wali kota untuk menunda kegiatan belajar tatap muka," kata Wahidin.

Baca juga: Masuk Jateng Wajib Rapid Test Antigen, Ganjar: Kalau Enggak Bisa, Lebih Baik Enggak Pulang

Mantan Wali Kota Tangerang itu menyebutkan, penerapan tatap muka akan dilakukan jika vaksinasi sudah dilakukan dan kasus Covid-19 menurun.

"Metode selama ini dilanjutkan berlanjut. Jika ada kreativitas dari dindik dan guru silahkan, mau daring, luring silahkan. Yang penting tidak terjadi kerumuan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com