MADIUN, KOMPAS.com - Tak ada pekerjaan setelah pulang merantau dari Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) membuat Zainuri (48), warga Desa Candi Mulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memutar otak.
Berawal dari hobi mengoleksi tanaman hias, Zainuri merintis budi daya bonsai kelapa. Usahanya merintis bonsai kelapa bukan hal yang mudah.
“Awalnya dua sampai tiga kali saya gagal mengembangkan usaha ini karena saya tidak memiliki pengamalan. Tetapi, saya terus mencoba belajar secara otodidak dan akhirnya berhasil,” kata Zainuri kepada Kompas.com pekan lalu.
Pria dua anak ini tak berhenti mencoba mengembangkan bonsai kelapa agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Apalagi, mencari pekerjaan selama pandemi Covid-19 bukan hal yang mudah.
Bermodal belajar dari media sosial seperti Youtube dan Facebook, Zainuri pelan-pelan bisa mengembangkan bonsai kelapa dengan memanfaatkan halaman rumahnya.
Zainuri mengembangkan bonsai kelapa di sejumlah media tanam seperti stoples dan pot.
Agar tumbuh dan kelihatan cantik, setiap hari pria ini rajin membersihkan daun menggunakan kuas.
Tak hanya itu, Zainuri juga rajin membersihkan batok kelapa dengan air agar terlihat mengilap.
Untuk membuat satu bonsai kelapa, kata Zainuri, dibutuhkan waktu hingga enam bulan. Awalnya mantan buruh migran itu mencari buah kelapa yang sudah tidak terpakai.