Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Kalbar Sebut Kabupaten Kayong Utara Ogah-ogahan Tangani Covid-19

Kompas.com - 21/12/2020, 23:05 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menilai Kabupaten Kayong Utara terkesan ogah-ogahan menangani virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan, kabupaten tersebut baru mengirimkan 640 sampel swab dalam rentang waktu bulan Maret sampai Desember 2020.

“Pada pekan kedua Desember ini saja, Kabupaten Kayong Utara baru mengirim 20 sampel swab,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Wali Kota Pontianak Larang Warga Gelar Kegiatan Berkerumun di Malam Tahun Baru

Sampel swab terbanyak yang pernah dikirim daerah tersebut pada bulan Oktober, yakni sebanyak 356 sampel.

Padahal, menurut Harisson, dalam upaya penanganan dan pencegahan virus corona, setiap daerah harus rutin melakukan testing, tracing dan treatment.

“Kabupaten Kayong Utara lemah dalam melaksanakan testing dan tracing, padahal jumlah penduduk mereka lebih sedikit dibanding daerah lain. Yakni sebanyak 127.300 jiwa,” ujar Harisson.

Harisson menegaskan, ke depan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalbar akan menurunkan tim ke daerah-daerah yang lemah dalam melakukan testing dan tracing.

Baca juga: Dinkes Kalbar Lakukan Rapid Test Antigen Acak Penumpang Pesawat dari Jakarta

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan, perkembangan penyebaran Covid-19 di Kalbar cenderung meningkat.

Terutama di daerah-daerah yang tidak melakukan swab test.

“Jika kita tidak taat protokol kesehatan, maka akan semakin banyak. Hasil swab razia di kafe, warkop dan gedung olahraga, rata rata 30 persen lebih yang positif. Kita harus tegas putus siklus dan atau mata rantai keterjangkitan,” kata Sutarmidji dalam akun Facebook-nya yang terkonfirmasi, Minggu (20/12/2020).

Guna mencegah penyebaran, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalbar memutuskan melarang kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian pada malam perayaan tahun baru.

“Satgas Covid memutuskan untuk tidak ada keramaian apapun bentuknya di malam pergantian tahun. Pesta kembang api biasa di Jalan Gajah Mada, Alun-alun Kapuas, Bundaran Digulis dan di manapun tidak boleh,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji menegaskan, yang masih membandel akan ditindak dengan isolasi selama 14 hari.

"Yang bandel saya pastikan akan ditindak. Mau coba silakan. Pelaku kita isolasi langsung 14 hari di Rumah Susun Karet, Rumah Susun Brimob, Upelkes Kalbar," ucap Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com