Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ancaman Mencoret Penerima PKH Jika Tak Coblos Calon Kades Rekomendasinya, Camat: Itu Tidak Benar

Kompas.com - 21/12/2020, 12:52 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Camat Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kusnu Heri Purwanto membantah melakukan ancaman kepada warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) jika tak mencoblos salah satu calon kepala desa yang direkomendasikan dalam Pilkades Sidorejo.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, dirinya mengatakan pencatutan namanya itu dianggap ulah dari oknum yang tak bertanggung jawab saat jelang Pilkades.

“Tidak ada, itu tidak benar. Situasi saat ini dimanfaatkan oleh oknum,” tulisnya melalui pesan singkat, Minggu (20/12/2020).

Sebagai informasi, pemilihan Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, akan berlangsung pada 23 Desember 2020 mendatang.

Dalam pemilihan itu diketahui ada lima calon yang akan bertarung untuk memperebutkan posisi kades.

Baca juga: Jelang Pilkades, Warga Resah Camat Ancam Coret Penerima PKH Jika Tak Coblos Calon Rekomendasinya

Namun, menjelang pemilihan itu warga di desa tersebut dibuat resah dengan kabar adanya ancaman yang diduga dilakukan camat setempat.

Sebab, pada Jumat (18/12/2020) lalu sejumlah ketua kelompok PKH di desa tersebut dikumpulkan oleh Camat Kendal di salah satu rumah makan.

Dalam pertemuan itu, mereka diancam jika tak mencoblos calon kades yang direkomendasikan akan dicoret dari daftar penerima PKH.

Kesaksian ketua kelompok PKH

Salah satu ketua kelompok PKH Desa Sidorejo yang tak ingin disebutkan namanya membenarkan informasi tersebut.

Bahkan, dikatakannya akibat ancaman itu ada rekannya yang kini jatuh sakit karena merasa tertekan dengan adanya intervensi tersebut.

“Kami resah, bahkan ada rekan kami yang sakit gara-gara mikir itu. Dapat uang tapi belum kami buka,” ujarnya di Balai Desa Sidorejo, Minggu.

Baca juga: Gara-gara Tidak Boleh Calon Tunggal, Suami Lawan Istri di Pilkades

Sikap kades

Menanggapi keluhan warganya itu, Pj Kepala Desa Sidorejo Ahmad Noto Yudo mengaku sudah berinisiatif untuk mengumpulkan para ketua kelompok PKH di desanya.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menjelaskan jika program PKH tidak ada kaitannya dengan Pilkades.

Sebab, yang menentukan dicoret atau tidaknya penerima PKH menjadi kewenangan Kementerian Sosial atas usulan dari musyawarah desa, bukan camat.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warganya untuk dapat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.

“Warga kami memang resah dan kami pastikan bahwa pilkades tidak mempengaruhi dicoret atau tidak penerima PKH,” kata Ahmad, Minggu.

Penulis : Kontributor Magetan, Sukoco | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com