Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak, 4 Rumah Warga di Banyumas Mendesak Direlokasi

Kompas.com - 17/12/2020, 16:12 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Fenomena pergerakan tanah terjadi di Grumbul Karangpucung, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak sebulan lalu.

Akibatnya sebanyak 20 rumah di RT 08 dan RT 10 RW IV rusak. Bahkan, empat di antaranya rusak berat sehingga tidak dapat ditempati, karena bagian lantai dan tembok retak.

"Yang sudah tidak bisa ditempati ada empat rumah. Penghuninya sekitar 12 jiwa mengungsi di rumah saudaranya, ada yang di rumah anaknya," kata Kepala Desa Darmakradenan Imam WS saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Meluas, di Nyalindung 7 Rumah Rusak 14 Terancam

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.

Sedangkan warga lainnya, kata Imam, masih bertahan di rumahnya.

"Warga lain terpaksa masih menempati, tapi kalau hujan dengan intensitas tinggi mengungsi dulu, kalau sudah aman kembali lagi. Saya memang meminta untuk pindah ke tempat aman dulu kalau hujan lebih dari dua jam," ujar Imam.

Fenomena pergerakan tanah mengakibatkan rumah rusak di Grumbul Karangpucung, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,KOMPAS.COM/DOK PEMDES DAEMAKRADENAN Fenomena pergerakan tanah mengakibatkan rumah rusak di Grumbul Karangpucung, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,

Lebih lanjut Imam mengatakan, pemerintah desa telah menggalang donasi untuk merelokasi empat rumah warga yang rusak berat.

"Kemarin kami buat donasi, membuka rekening juga. Ada cukup banyak orang-orang di perantauan yang membantu, tapi memang belum kami serahkan, karena jumlah uangnya masih sedikit," kata Imam.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Kabupaten Banyumas, 9 Rumah Warga Rusak

Menurut Imam keempat rumah tersebut mendesak direlokasi ke tempat yang aman.

Imam mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengecek ke lokasi.

"Saya juga sudah komunikasi dengan Pak Bupati, kalau rumah yang tidak bisa ditempati bisa mengusulkan relokasi, nanti dicarikan tempat, tapi kan waktunya tidak satu, dua bulan, hitungannya tahun baru bisa terealisasi," ujar Imam.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com