Ada Rekomendasi Satgas Covid-19, Polisi Tak Usut 2 Acara Timbulkan Keramaian di Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kedua acara yaitu lomba lari maraton dan lomba renang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (13/12/2020) yang menimbulkan kerumunan warga tidak memiliki izin dari kepolisian. 

Meski demikian, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul saat ditemui di Mapolrestabes mengatakan, dua acara tersebut mendapatkan rekomendasi dari tim Satgas Covid-19 Kota Makassar.

Untuk itu, pihak kepolisian belum akan mengusut dan memeriksa acara yang diduga tidak mematuhi protokol kesehatan tersebut.

Baca juga: Gubernur Sulsel Tegaskan 2 Event di Makassar yang Timbulkan Kerumunan Tak Berizin

"Belum (rencana pemanggilan)," ujar Khaerul kepada wartawan, Senin (14/12/2020).

Khaerul mengungkapkan, saat acara keramaian terjadi polisi telah mengantisipasi dengan datang langsung membubarkan acara tersebut. 

Panitia acara itu pun langsung menerapkan protokol kesehatan sesuai rekomendasi yang didapatkan dari Satgas Covid-19 sehingga penyerahan trofi juara dijalankan dengan mengikuti aturan protokol kesehatan.

"Kami bubarkan kemarin. Kami tetap sampaikan kepada mereka laksanakan protokol kesehatan sesuai dengan imbauan satgas Covid-19," tandas Khaerul.

Sebelumnya diberitakan, dua acara yang digelar di Kota Makassar secara bersamaan, Minggu (13/12/2020), hingga menimbulkan kerumunan massa tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Dua Event di Makassar Digelar Bersamaan, Timbulkan Kerumunan Massa Tanpa Protokol Kesehatan

Acara yang digelar secara bersamaan di Kota Makassar yakni lomba lari maraton yang mengambil start dan finis di Monumen Mandala serta lomba renang di Pantai Losari.

Lomba lari maraton ini dihadiri 750 peserta dengan biaya pendaftaran Rp 100.000 dengan total hadiah yang disediakan sebesar Rp 50 juta oleh panitia.

Sementara itu itu, lomba renang di Pantai Losari ini pun diikuti ratusan peserta yang start-nya di Pantai Losari hingga finish di Pulau Lae-lae.