Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Petugas Pembawa Logistik Pilkada, Jalan Kaki 8 Jam Menuju Dusun Terpencil

Kompas.com - 12/12/2020, 16:41 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANGGAI, KOMPAS.com -Pilkada Serentak 2020 yang digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, selesai tepat waktu pada Rabu (9/12/2020).

Pesta demokrasi itu berjalan sesuai rencana karena logistik tiba tepat waktu.

Namun, di balik kesukesan penyelenggaraan pilkada itu, terdapat cerita tentang perjuangan petugas yang membawa logistik pemilu ke sebuah dusun terpencil.

Panitia pemungutan suara (PPS) didampingi TNI dan Polri membawa logistik itu ke Dusun Bohinunuk, Desa Simpang 2, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai.

Butuh waktu delapan jam untuk bisa sampai ke dusun tersebut. Perjalanan berjam-jam itu ditempuh dengan berjalan kaki.

Baca juga: Video Viral Wanita Mandi di Alun-alun Seberang Kantor Bupati, Ini Penjelasan Satpol PP Probolinggo

Petugas yang berjumlah sembilan orang menyusuri sungai dan mendaki bukit untuk mengantarkan logistik pilkada ke dusun tersebut. Mereka bergantian membawa kotak suara.

Sebanyak 9 orang yang terdiri dari petugas PPS dan KPPS serta TNI Polri, rela berjalan kaki sejauh 8 jam, dengan membawa logistik pemilu  menuju Dusun Bohinunuk, Desa Simpang 2, Kecamatan Simpang Raya, Rabu (9/12/2020).istimewa Sebanyak 9 orang yang terdiri dari petugas PPS dan KPPS serta TNI Polri, rela berjalan kaki sejauh 8 jam, dengan membawa logistik pemilu  menuju Dusun Bohinunuk, Desa Simpang 2, Kecamatan Simpang Raya, Rabu (9/12/2020).

Medan yang sulit menuju Dusun Bohinunuk tak menyurutkan niat para petugas mengirim logistik yang digunakan pada 9 Desember itu.

Kapolsek Bunta Iptu Nanang Afrioko mengatakan, perjalanan para petugas itu dimulai dari Desa Lokait, Kecamatan Simpang Raya.

Ada dua kotak suara yagn dipikul petugas, kotak berisi surat suara calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah serta calon bupati dan wakil bupati Banggai.

"Selain itu, juga dibawa bilik suara serta dokumen lainnya untuk keperluan pemungutan hingga perhitungan suara," kata Nanang saat berbincang, Jumat (11/12/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com