Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak Terjadi Lagi di Sukabumi, 14 Rumah Rusak

Kompas.com - 11/12/2020, 20:28 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana tanah bergerak menerjang Kampung Cicadas RT 04, RW 08, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.

Akibat bencana geologi ini, belasan rumah mengalami retak pada lantai dan tanah.

Puluhan penghuni rumah diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan informasi sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana tanah bergerak terjadi pada Jumat (11/12/2020) sore.

Baca juga: Pilkada Kabupaten Sukabumi, Marwan-Iyos Unggul di TPS Penyintas Bencana Tanah Bergerak

"Informasi sementara yang kami terima ada 14 rumah terdampak tanah bergerak," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani kepada Kompas.com Jumat petang.

"Seluruh penghuninya ada 14 kepala keluarga berjumlah 49 jiwa akan diungsikan ke rumah keluarga dan kerabatnya," kata dia.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Kabupaten Banyumas, 9 Rumah Warga Rusak

Anita menuturkan, tanah bergerak ini diduga dipicu hujan dengan intensitas tinggi selama sepekan ini.

Namun, pada 2018, di lokasi ini juga pernah terjadi bencana tanah bergerak.

Saat 2018 itu, sebanyak 14 unit rumah juga rusak. Kini wilayah yang terdampak semakin meluas.

"Bukan satu titik saja, retakannya juga semakin lebar dan panjang," tutur dia.

Saat ini, menurut Anita, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak dan Satuan Tugas (Satgas) BPBD sedang menangani bencana tanah bergerak.

Mereka juga sudah berkoordinasi dengan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cibadak dan Pemerintahan Desa Neglasari.

Penanganan bencana ini juga melibatkan para relawan kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com