KOMPAS.com - Dominggus (17) hanya bisa terbaring lemah di sebuah gubuk sederhana.
Sang ibu, Regina Deta Karere (38) tampak menunggui putranya, penuh kesabaran.
Sesekali, Dominggus yang berbaring dibantu ibunya untuk duduk sejenak.
Remaja asal Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sudah mengalami lumpuh sejak bertahun-tahun yang lalu.
Baca juga: Putra Pertama Lumpuh 8 Tahun Tanpa Sebab, Tiba-tiba Anak Kedua Juga Tak Bisa Berjalan
UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu kisah ini. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.
Sebetulnya tidak ada cedera yang dialami Dominggus saat itu.
Hanya saja, Regina mengatakan, setelah jatuh Dominggus merasakan kedua telapak kakinya gatal-gatal.
Tiga bulan mengalami gatal, tiba-tiba putranya lumpuh.
Kondisinya terus memburuk hingga kini badannya sangat kurus, hanya terbalut kulit dan tulang.
Baca juga: Kisah Pilu Niswa, 8 Tahun Tak Jumpa Anaknya, Saat Bertemu Sudah Sakit Parah dan Butuh Bantuan