Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Kapal Nelayan di Semarang Rusak Dihantam Gelombang Tinggi

Kompas.com - 11/12/2020, 06:59 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan nelayan di Kota Semarang mengalami kerugian karena kapal yang digunakan untuk melaut rusak dihantam gelombang tinggi.

Selain itu, beberapa kapal nelayan itu juga ada yang tenggelam.

Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho menyebut sebanyak 593 nelayan di kawasan pesisir Tambaklorok tidak bisa melaut akibat kapalnya mengalami kerusakan.

"Saat ini sari laporan ada sekitar 15 kapal yang rusak dan hancur. Ada juga yang tenggelam. Kapal-kapal itu kebanyakan di bawah 5 GT dan sedang bersandar, lalu terkena benturan ombak besar," jelasnya saat dihubungi, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: PDI-P Klaim 17 Paslon yang Diusung di Jateng Unggul

Dia mengatakan, para nelayan itu menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan ikan.

"Dalam sehari mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 50.000 hingga Rp 500.000 dari hasil tangkapan yang dijual," ucapnya.

Saat ini, kata dia para nelayan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tak berpenghasilan.

"Mereka yang kapalnya rusak tak punya aktivitas. Bahkan ada yang terpaksa mencari tangkapan di pinggir laut. Hasilnya cuma kerang hijau dan udang. Tapi ada juga yang mencari pekerjaan di proyek untuk bisa memperbaiki kapalnya lagi," ucapnya.

Baca juga: Kisah 4 Nelayan Terombang-ambing 12 Jam di Laut Usai Kapal Karam Dihantam Ombak

Dia menambahkan sebenarnya peristiwa tersebut biasa terjadi setiap tahun yang dinamakan sasi kesongo terjadi antara bulan Desember sampai Maret.

"Ini biasa terjadi setiap tahunnya. Tapi memang tahun ini cukup parah. Ada tanggul penahan yang jebol karena tak kuat menangkal ombak besar. Bahkan mengakibatkan belasan rumah warga hancur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com