KOMPAS.com - Nasib naas dialami seorang ibu berinisial DS (52) asal Dusun Muara Tolang, Desa Dolok Saut, Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara.
Pasalnya, ia tewas dianiaya anak kandungnya sendiri berinisial SH (28).
Paur Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing mengatakan peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu (5/12/2020).
Kejadian bermula saat korban sengaja tidak memasak nasi mengingat tetangganya ada yang menggelar hajatan.
Mengetahui hal itu, tersangka emosi dan terlibat cekcok dengan korban.
"Korban menjawab tidak memasak nasi, karena ada tetangga mereka yang sedang membuat acara. Kemudian ibunya menyuruh tersangka makan di sana, namun tersangka tidak terima dan terjadi cekcok," kata Baringbing mewakili Kepala Polisi Resor Tapanuli Utara AKBP Jonner Samosir dan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Jonser Banjarnahor, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Tak Ada Nasi, Seorang Anak Pukul Kepala Ibunya hingga Meninggal
Saat terlibat cekcok dengan ibunya itu, tersangka yang tersulut emosi kemudian pergi keluar rumah untuk mengambil potongan kayu bakar.
Oleh tersangka, korban lalu dipukul kepalanya hingga tak sadarkan diri.
"Korban dipukul sebanyak dua kali di bagian kepala kanan dan kiri menggunakan kayu bakar sampai korban terjatuh," ujarnya.
Usai menganiaya korban, tersangka kemudian pergi ke luar rumah untuk memberitahu tetangganya.
Mengetahui hal itu, warga mulai datang untuk memastikan. Sontak, warga terkejut mendapati kondisi korban di rumahnya yang sudah tidak berdaya.
Naasnya, saat dilarikan ke rumah sakit nyawa ibunya tersebut tak berhasil diselamatkan.
Baca juga: Kronologi Massa Serang Anggota Brimob dan Rampas Kotak Suara di Mamberamo Raya
Mendapat laporan itu, polisi langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan dan mengamankan tersangka.
Tersangka dibekuk di rumahnya tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
"Korban merupakan ibu kandung dari tersangka, dan kita tangkap di kediamannya," jelasnya.