Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Raihan Suara Adik Atut Unggul Telak pada Pilkada Serang Versi Quick Count

Kompas.com - 10/12/2020, 09:28 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Survai Indonesia (LSI) Denny JA Rico Pahlawan mengungkapkan, tingginya suara pasangan calon Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa pada Pilkada Serang tahun 2020 disebabkan dua faktor.

Rico menyebutkan, faktor pertama yakni masih adanya preseden soliditas tim pemenangan pasangan Tatu-Pandji sejak pilkada tahun 2015.

"Faktor kedua sebagai petahana yang memiliki ruang gerak lebih besar semasa menjabat sehingga approval rating terhadap masyarakat tinggi," kata Rico kepada Kompas.com, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Serang dari LSI Denny JA, Tatu-Pandji Unggul Telak 62,42 Persen

Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA dengan data yang masuk 100 persen pada Rabu pukul 17.15 WIB, pasangan Tatu-Pandji unggul.

Pasangan Ratu Tatu-Pandji memperoleh 62,56 persen suara, mengungguli pesaingnya, pasangan Nasrul- Eki, dengan 37,44 persen suara.

"Namun, hasil penentuan resmi kita tetap menunggu rekapitulasi dari KPU Kabupaten Serang," ujar Rico.

Dia menjelaskan, penghitungan cepat dilaksanakan dengan memilih secara acak di 256 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap kecamatan.

Sampel TPS dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling dan dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 1 persen.

Baca juga: Pilkada Serang, TPS di Lokasi Banjir Sepi Pemilih

Kemenangan telak bagi Tatu-Pandi di atas 75 persen terjadi di Kecamatan Ciomas 82,82 persen, Pabuaran 79,84 persen, dan Kecamatan Padarincang 75,40 persen.

"Keunggulan secara rata di setiap kecamatan menegaskan kemenangan pasangan petahana," tandas Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com