Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Unggul, Cabup Nina Gelar Konferensi Pers Ditemani Da'i Bachtiar Ayahnya

Kompas.com - 09/12/2020, 23:01 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Indramayu nomor urut 03 Nina Da'i Bachtiar - Lucky Hakim unggul dalam hitung cepat atau quick count versi lembaga Indikator Politik.

Pasangan tersebut mendapat suara 37,45 persen.

Sementara itu, pasangan Daniel Muttaqin - Taufik Hidayat 29,35 persen.

Kemudian, pasangan Solikhin - Ratnawati 24,55 persen; dan pasangan Toto - Deis 8,65 persen.

Baca juga: Hasil Quick Count Internal Bersama Indikator Politik, Nina Bachtiar-Lucky Hakim Klaim Unggul Pilkada Indramayu

Nina Da'i Bachtiar kemudian menggelar konferensi pers di wilayah Losarang yang merupakan lokasi kediaman ayahnya yang juga mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar, Rabu (9/12/2020).

Dalam konferensi pers tersebut, Nina mengatakan bahwa keunggulannya merupakan suatu berkah dari Tuhan.

"Ini adalah skenario langit. Kalau Allah sudah menghendaki kun fayakun apa yang terjadi, maka terjadilah. Semua ini adalah doa dari masyarakat Indramayu yang ingin perubahan, yang ingin Indramayu maju dan berkembang," kata Nina di Indramayu, Jawa Barat, Rabu malam.

Baca juga: Jelang Pencoblosan, 24 Petugas KPPS di Indramayu Positif Covid-19

Dalam konferensi pers tersebut, Da'i Bachtiar tampak menemani Nina.

Sementara itu, ketua tim pemenangan partai pengusung Ono Surono mengatakan, pihaknya akan menjaga dan mendampingi Nina - Lucky apabila benar-benar menang dalam Pilkada Indramayu, sesuai hasil perhitungan KPU Kabupaten Indramayu.

"Pemimpin baru sudah hadir di Indramayu, dan tentunya Nina - Lucky ini sudah diberi amanah oleh rakyat Indramayu dan tentunya kami sebagai partai pengusung akan menjaga dan mendampingi untuk menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya," kata Ono.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu juga sempat menyinggung dinasti politik di Indramayu.

Menurut dia, dinasti politik di Indramayu telah berjalan 20 tahun dan merupakan oligarki.

"Politik dinasti itu kan konotasinya negatif. Bagaimana politik dinasti itu berpotensi terjadinya korupsi, karena membangun oligarki. Sehingga dengan kemenangan Nina - Lucky di Indramayu, membuktikan bahwa dinasti yang sudah ada hampir 20 tahun ini tumbang," kata Ono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com