Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Beli Rokok di Warung, Remaja di Tegal Dibacok Gerombolan Diduga Geng Motor

Kompas.com - 08/12/2020, 19:09 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Seorang remaja bernama Alfan (19) masih terbaring lemah di kediaman orangtuanya di Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020).

Alfan sebelumnya menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan gerombolan diduga geng motor saat berada di sebuah warung rokok di Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan, pada Minggu (29/11/2020) lalu.

Alfan mengatakan, peristiwa bermula saat ia bersama enam temannya hendak pulang dari kawasan Terminal Bus Kota Tegal pada Minggu (29/11/2020) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Saya dan teman-teman mampir ke sebuah warung untuk membeli dan menyalakan rokok," kata Alfan, di kediamannya, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Anak Bermain Korek Saat Tuang Bensin Eceran, Seorang Ibu di Tegal Alami Luka Bakar

Saat tengah asik beristirahat sambil merokok, tiba-tiba melintas sekelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dari arah selatan. Saat itu ada sekitar tujuh orang.

"Setelah melewati warung, mereka kembali memutar arah dan menghampiri kami sambil membawa celurit," terangnya.

Karena takut, ia dan teman-temannya kemudian lari berhamburan.

Naas, rupanya ada puluhan orang lainnya yang sudah menunggu di jalan.

Saat berlari, ia masih dikejar menggunakan senjata tajam oleh para pelaku.

Sabetan senjata tajam sempat mengenai lutut sebelah kanan Alfan.

Baca juga: Sedang Duduk Minum Teh, Seorang Pria Dibacok Pakai Parang di Riau

Dalam kondisi terluka, Alfan mengaku terus berlari sampai tak ada lagi yang mengejar.

"Saat itu kemudian saya sembunyi sampai orang-orang tadi pergi," terangnya.

Setelah dirasa aman, ia pergi ke RS Singkil untuk mendapatkan perawatan medis hingga akhirnya dirujuk ke RSI Harapan Anda.

Tak Punya Biaya

Orangtua korban, Yulian Efendi (48) mengaku, anaknya terpaksa dipulangkan olehnya karena tak memiliki biaya untuk tindakan operasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com