Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Surabaya, Ada Warga yang Antusias, Ada yang Lebih Memilih Memperbaiki Genteng dan Golput

Kompas.com - 08/12/2020, 16:05 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya merupaan salah satu daerah di Jawa Timur yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 pada Rabu (9/12/2020).

Pilkada di tengah pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran. Apalagi kasus Covid-19 di Kota Pahlawan masih terus bertambah.

Sebagian warga Surabaya tetap antusias memilih karena ingin perubahan nasib.

Baca juga: 1.022 Polisi Jaga 5.182 TPS Pilkada Surabaya, Kapolrestabes: Mereka Negatif Covid-19

Namun, ada pula warga yang memilih untuk tidak mencoblos karena khawatir terjangkit Covid-19.

Selain itu, alasan warga tak memilih karena tak mengenal masing-masing calon wali kota Surabaya yang akan berlaga di Pilkada Surabaya 2020.

Baca juga: Masa Tenang Pilkada Surabaya, Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji Laporkan Aksi Penyerangan Posko oleh OTK

Misalnya Ulfatul Asror (40), salah satu warga Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari. Ulfatul yang memiliki usaha laundry ini mengaku akan berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya 2020.

Sejak beberapa bulan terakhir, ia terus mengamati masing-masing kandidat yang berlaga di Pilkada Surabaya.

Ia sendiri mengaku sudah memiliki kandidat calon wali kota Surabaya yang akan dipilih saat pencoblosan pada Rabu besok.

"Iya, saya ikut berpartisipasi besok, coblos. Saya sudah punya pilihan, jadi pasti datang ke TPS," kata Ulfa kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Alasan ia berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya kali ini karena ingin Surabaya menjadi lebih baik.

Ia yakin kandidat yang akan dia pilih mampu menghadirkan perubahan signifikan dan mampu memberi kesejahteraan bagi warga Kota Surabaya.

Dengan berpartisipasi di Pilkada Surabaya, ia berharap ke depan kesejahteraan warga Surabaya bisa lebih diperhatikan oleh Pemkot Surabaya.

Dengan demikian, kondisi ekonomi masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah bisa terbantu dengan hadirnya pemimpin baru.

"Dengan ikut mencoblos, tentu saya berharap calon pemimpin yang saya pilih bisa terpilih, dan saya berharap mereka bisa membawa masyarakat lebih sejahtera lagi," ujar dia.

Namun, Ulfa tak menampik bahwa momen pilkada di tengah pandemi ini cukup berisiko terhadap penularan virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com