Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecenderungan Gunung Ile Lewotolok Erupsi Menurun, tetapi Gempa Masih Tinggi

Kompas.com - 07/12/2020, 20:38 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kepala Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, Ugan Boyson Saing, menuturkan, saat ini, erupsi gunung tersebut sudah menurun.

Ugan menyebut, belum terlihat adanya erupsi yang lebih besar dibandingkan pada 29 November lalu.

“Kecenderungan erupsi saat ini lebih kecil atau menurun, tetapi kegempaan masih tinggi,” kata Ugon, kepada awak media, Senin (7/12/2020).

Ugon mengatakan, erupsi yang terjadi sejak, (29/11/2020) hingga sekarang menghasilkan kawah baru di atas puncak.

Baca juga: Perempuan Berusia 35 Tahun Ini Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh

 

Kawah baru tersebut sesuai pantauan satelit dengan diameter utara-selatan sekitar 200 meter dan diameter timur-barat sekitar 150 meter.

Dengan adanya kawah baru, maka sistem sudah terbuka. Diharapkan tidak ada halangan untuk terjadinya penumpukan energi.

“Potensi erupsi eksplosif yang lebih besar hingga saat ini belum terindikasi di mana kecenderungan energi erupsi semakin menurun,” kata Ugon.

Ugon menerangkan, aliran lahan dingin yang terjadi kemarin dan melanda Desa Lamau dan Jontana, Kecamatan Ile Ape Timur, merupakan akumulasi dari aliran air hujan yang terjadi di puncak menyebabkan terbawanya material kerikil, pasir, dan abu.

Baca juga: Lahar Dingin dari Gunung Ile Lewotolok Terjang 2 Desa

“Aliran lahar dingin yang terjadi, tidak ada sesuatu yang anomali dan dianggap biasa,” terang Ugon.

Pihaknya telah merekomendasikan kepada Pemkab Lembata agar menyampaikan aktivitas terkini kepada masyarakat yang mengungsi.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh warga agar saat terjadi erupsi disertai gemuruh, tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com