Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPD RI Diduga Bantu Cabup Dharmasraya, Arahkan Pembagian Sembako Seolah Bantuan Covid-19

Kompas.com - 07/12/2020, 15:01 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Sebuah rekaman audio diduga suara salah satu tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat yang berisikan serangkaian rencana penyebaran paket sembako berdalih bantuan Covid-19 beredar luas di media sosial.

Dalam rekaman audio berdurasi 2 menit, 16 detik itu, tim sukses yang diduga anggota DPD RI  dan orangtua salah satu calon bupati Dharmasraya itu mengarahkan dan menginstruksikan tim kampanye membagikan paket tersebut seolah-olah sebagai bantuan Covid-19.

Dalam rekaman audio tersebut, seseorang mengaku bernama E dan juga mengaku sebagai ibu salah satu paslon. 

"Jadi untuk finishing, kita malam ini menitipkan kaos," kata suara diduga E dalam rekaman itu.

Baca juga: 7 Warga Dharmasraya, Sumbar, Positif Covid-19, Terjangkit Saat Ikuti Ijtima Ulama Gowa

Diduga E juga menyebutkan dalam rekaman itu, tim menyediakan sembako bantuan Covid-19.

"Kenapa bantuan Covid-19 karena Bawaslu tidak bisa mengklaim sembako itu sebagai money politik. Tapi kalau kita bagikan uang, ketangkap itu bisa mendiskualifikasi calon," lanjut diduga E.

"Caranya nanti, tim berjalan ke rumah-rumah menanyakan dan mencatat berapa yang mau menerimanya. Dan diantarkan dan diam-diam mengantarkannya," kata diduga E dalam rekaman itu.

Baca juga: 3 Lembaga Rilis Hasil Survei Pilkada Karawang, Cellica-Aep Diunggulkan, Politik Uang Bisa Geser Pilihan Warga

Tanggapan Bawaslu

Ketua Bawaslu Dharmasraya Syamsurizal mengakui pihaknya sudah mengetahui adanya rekaman audio yang beredar tersebut.

"Benar, saya sudah mendapatkannya dan mendengar," kata Syamsurizal yang dihubungi Kompas.com, Senin (7/11/2020).

Malahan menurut Syamsurizal, dugaan pelanggaran Pilkada tersebut sudah dilaporkan tim pasangan calon Sutan Riska ke Bawaslu Dharmasraya.

"Sudah dilaporkan tadi ke Bawaslu. Saat ini kita sedang menelitinya," kata Syamsurizal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com