BARABAI, KOMPAS.com - Distribusi logistik Pilkada sudah mulai disalurkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai daerah.
Tidak terkecuali di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menggelar Pilkada tingkat provinsi dan tujuh Pilkada tingkat kabupaten dan kota.
Dari enam kabupaten dan kota yang menggelar Pilkada di Kalsel, ada satu kabupaten yang memiliki desa-desa terpencil, yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ada tiga tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di dua desa di HST dengan jarak yang cukup jauh, yakni Desa Aing Bantai dan Desa Juhu yang masuk wilayah Kecamatan Batang Alai Timur (BAT).
Untuk menjangkau pelosok terpencil itu, petugas harus berjalan kaki menerobos hutan belantara selama dua hari dan harus menginap semalam di tengah hutan.
Hal itu terpaksa dilakukan karena kedua desa itu belum tersentuh pembangunan jalan.
Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto mengatakan, beberapa personel TNI Polri harus diterjunkan untuk memastikan logistik Pilkada tersebut tiba di Desa Aing Bantai dan Desa Juhu.
"Perjalanan yang ditempuh kurang lebih dua hari satu malam untuk mencapai ke Desa Juhu, dimulai dari anak desa Hinas Kiri yaitu Kyu kemudian berjalan kaki menyusuri kaki Pegunungan Meratus," ujar AKBP Danang Widaryanto saat acara pelepasan logistik Pilkada di Kantor Kecamatan BAT, Minggu (6/12/2020).
Selain waktu dan jarak tempuh yang cukup jauh, seluruh personel juga harus dihadapkan dengan kondisi medan terjal selama dalam perjalanan.
Baca juga: Peserta Pilkada yang Masih Kampanye di Masa Tenang akan Dipidana
Tidak terhitung sungai-sungai berarus deras yang harus diseberangi.
Belum lagi jalan setapak yang menanjak yang cukup menyulitkan dan menguras tenaga.
"Medan yang terkadang landai kemudian disambut jalanan terjal dan mendaki serta menyeberangi sungai yang cukup lebar dan arus yang deras semoga tidak menyurutkan bagi tim pengamanan logistik," jelas Danang.