Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pilihan Pilkada, 3 Keluarga di Solok Diusir dari Kontrakan

Kompas.com - 06/12/2020, 13:17 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Karena hanya beda pilihan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), tiga keluarga diusir dari rumah kontrakannya di Kandang Aur, Kelurahan Simpang Rumbio, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat, Sabtu (5/12/2020).

Pengusiran itu dilakukan karena pemilik tanah tempat tiga kepala keluarga itu tinggal berbeda pilihan calon di Pemilihan Wali Kota Solok 2020.

Bahkan, tiga kepala keluarga itu hanya diberi waktu dua hari untuk pindah dari kontrakan tersebut.

"Kami didatangi oleh pemilik bangunan rumah, ia mengatakan kalau kami tidak pindah dalam dua hari bangunan akan dibongkar oleh si pemilik. Alasannya hanya beda pilihan," ujar Misriyanto, salah seorang kepala keluarga yang diusir kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2020).

Baca juga: Cagub Sumbar Mulyadi Jadi Tersangka Pelanggaran Pilkada, Demokrat: Berbau Politis

Menurut Misriyanto, selain dirinya ada dua keluarga yang juga tetangganya ikut diusir karena sama-sama memilih paslon yang sama.

"Kalau saya memilih paslon yang sesuai dengan pemilik, tidak akan diusir. Kami masuk tim relawan sehingga ketahuan berbeda dengan pemilik," jelas Misriyanto.

Dikatakan Misriyanto, dia sebenarnya jatuh tempo pembayaran kontrak rumah masih lama, namun kerena tidak ingin terjadi konflik terpaksa pindah.

"Padahal jatuh tempo kami membayar masih lama. Tetangga saya yang satu lagi aman, tidak diusir karena KTP-nya kabupaten, bukan Kota Solok Jadi aman dia," kata Misriyanto.

Baca juga: Meski Ditetapkan Tersangka, Cagub Sumbar Mulyadi Tetap Bisa Ikut Pilkada

Misriyanto sudah 3 tahun tinggal di rumah tersebut, tapi tidak ada masalah dengan pemilik, namun karena pilkada akhirnya terpaksa pindah.

Misriyanto mengaku saat ini sudah mendapat bantuan rumah kontrakan lain termasuk untuk dua tetangga.

"Alhamdulilah kami ada yang bantu mencarikan rumah yang lain, meski tidak lagi berdekatan atau tetanggaan lagi karena rumah yang kami dapat ini beda-beda lokasi. Yang penting ada rumah, karena mayoritas pekerjaan kami di sini hanya pedagang, ada juga yang serabutan," ucap Misriyanto.

Ketua RT setempat Yurizal mengatakan, ada tiga keluarga yang pindah dari rumah di wilayahnya itu.

"Yang saya ketahui mereka memang pindah. Saya dengar masalah Pilkada," kata Yurizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com