SURABAYA, KOMPAS.com - Kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya mengikuti debat publik putaran ketiga, Sabtu (5/12/2020) malam.
Keduanya mengungkapkan gagasan-gagasannya dalam menjaga Kota Surabaya dari gerakan kelompok intoleransi.
Mujiaman, calon wakil wali kota Surabaya nomor urut 2, mengaku akan lebih memperhatikan kesejahteraan dan peningkatan perekonomian warga Surabaya.
Baca juga: Saksikan Debat Publik Terakhir Pilkada Surabaya Malam Ini di Kompas TV
Menurutnya, kelompok intoleransi terpapar paham radikal karena masalah perekonomian.
"Jadi yang perlu kita perhatikan adalah perekonomian warga agar tidak terpuruk dan akhirnya memilih bergabung kelompok intoleransi," katanya.
Sementara calon wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin mengaku akan intensif bekerja sama dengan kepolisian untuk membina kelompok-kelompok intoleran.
"Terbukti polisi mampu membina pelaku teroris di Lamongan yang sekarang menjadi orang hebat dan membina orang-orang yang pernah terpapar paham radikal," ujar mantan Kapolda Jatim ini.
Baca juga: Debat Pilkada Depok Memanas, Afifah Merasa Dilecehkan oleh Imam Budi Hartono
Calon wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi mengatakan, jika dia terpilih menjadi wali kota Surabaya akan merangkul semua kelompok masyarakat untuk bersama-sama membangun Surabaya.
"Tidak ada lagi anggapan mayoritas dan minoritas lagi di Surabaya. Semua kelompok memiliki tujuan sama yakni membangun Surabaya," jelasnya.