Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestarikan Budaya, Ponpes di Gresik Dukung Digitalisasi Aksara Daerah

Kompas.com - 05/12/2020, 18:33 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Indonesia menjadi negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Saat ini terdapat lebih dari 700 bahasa daerah di seluruh pelosok negeri. Bahasa dan aksara daerah ini bisa punah jika tak segera didigitalisasi.

Pondok Pesantren Al Ikhlas yang berlokasi persis di pantai utara Kabupaten Gresik, Jatim, adalah salah satu ponpes yang menggunakan aksara daerah bernama Pegon untuk pembelajarannya.

Huruf Pegon itu sendiri berasal dari lafal Jawa, "pego" yang berarti menyimpang, karena memang huruf itu menyimpang dari literatur Arab dan Jawa.

Dengan kata lain, aksara Pegon adalah huruf Arab namun menggunakan kaidah-kaidah tertentu untuk menuliskan bahasa selain Arab.

Baca juga: Cegah Klaster Pesantren Bertambah, Keluar Masuk Ponpes Padang Panjang Diawasi Ketat

Ketua Ponpes Al Ikhlash, Mulyorejo, KH Alfin Sunhaji mengatakan, penggunaan huruf Pegon ini selama ini digunakan dalam penulisan naskah-naskah kuno di kalangan pesantren dalam bahasa Jawa.

Penggunaan aksara Pegon juga tersebar di berbagai daerah di nusantara hingga semenanjung Melayu.

"Kami mendukung penuh gagasan digitalisasi aksara karena bisa melestarikan budaya pesantren di era digitalisasi, yang penting arahnya kemana (positif) kita mengikuti,” ucap KH Alfin, yang juga Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Cabang Gresik, melalui rilis ke Kompas.com, Sabtu (05/12/2020).

Saat ini yang jadi tantangan digitalisasi huruf ini adalah adanya sejumlah perbedaan antara pengguna di komunitas tertentu dengan pengguna di komunitas lainnya dalam menerapkan aksara Pegon sesuai dengan yang

Baca juga: Ingatkan Bahaya Covid-19 kepada Pimpinan Ponpes, Bupati Sumedang: Vaksinnya Belum Ada

Dia berharap program digitalisasi ini bukan untuk melakukan penyeragaman kaidah penggunaan aksara Pegon melainkan mengakomodasi sejumlah versi sebagaimana yang sudah lazim digunakan oleh komunitas yang berbeda.

Sementara itu ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia Yudho Giri Sucahyo mengatakan, digitalisasi Pegon merupakan bagian dari program “Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara” yang selama ini sudah dijalankan.

Sejumlah guruf daerah yang mulai didigitalisasi yakni ksara Jawa, Bali, Sunda, Rejang, Batak, dan Bugis.

"Hal ini sebagai wujud nasionalisme yang dituangkan dalam bentuk upaya digitalisasi aksara nusantara warisan leluhur agar generasi muda dapat mengenal dan memahami aksara-aksara asli daerah terdahulu yang kini kian terkikis zaman," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com