Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Moeldoko, Ini Permintaan Ridwan Kamil soal Covid-19

Kompas.com - 05/12/2020, 09:49 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat untuk memperbaiki input data harian kasus Covid-19.

Menurut dia, tingginya kasus harian di Jabar salah satunya dipicu proses input data yang tidak sinkron.

Permintaan itu ia sampaikan langsung kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko di rumah dinas Gubernur Jabar di Bandung, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Moeldoko Sebut Waktu Tunggu Vaksinasi 45 Menit, Ridwan Kamil Keberatan

Sebelumnya, Satgas Covid-19 Nasional pada Kamis kemarin menyatakan terjadi penambahan sebanyak 1.648 kasus baru di Jabar.

Ini menjadi kenaikan tertinggi setelah sebelumnya terjadi pada Juli, dengan 965 kasus dalam satu hari.

Penambahan ini membuat total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jabar mencapai 53.395 kasus.

Sebanyak 44.509 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 7.964 masih menjalani isolasi atau perawatan.

“Memang masih ada isu-isu ya, seperti kemarin Jawa Barat 1.600 (kasus per hari), 1.000 kasusnya adalah kasus lama yang baru diumumkan kemarin. Jadi bukan ledakan di satu hari. Hal-hal itu masih mengemuka dan terus minta kita sempurnakan pada pemerintah pusat,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Baca juga: Jadi Zona Merah, Kota Bandung Terapkan PSBB

Ia mengatakan, persoalan tersebut memang tidak sederhana dan dialami daerah lain, termasuk Jawa Tengah.

Ia sempat menyaksikan sendiri proses input data harian di Depok. Saat itu, proses pendataan berjalan rumit.

“Jadi menginput data kasus positif itu harus dua kali, itu problem. Waktu daftar di-swab satu prosedur. Harusnya kan tinggal otomatis positif, negatif kan. Tapi sistem all new record itu mewajibkan kita ngetik lagi," kata Emil.

Situasi ini, menurut Emil, cukup membuat pemerintah sulit dalam mengambil kebijakan.

Untuk itu, ia memilih untuk meresponsnya dengan tetap mengacu pada data milik Provinsi.

“Poinnya kami mengetahui permasalahan itu. Hanya kan harus dua arah, makanya kami tadi statement saya, satu hal kalau diminta apa yang menjadi aspirasi daerah, pengumuman data, input data, itu mudah-mudahan pemerintah pusat bisa menyempurnakan sistem server di all new records,” kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com