Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bakti Ke-75 PU, Simak Cerita 7 Pemuda Gugur Saat Mempertahankan Gedung Sate

Kompas.com - 04/12/2020, 09:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tanggal 3 Desember 2020 diperingati sebagai Hari Pekerjaan Umum ke-75.

Tanggal tersebut merupakan hari ketika tujuh pemuda gugur dalam aksi serangan sekutu ke Kantor Jawatan Pekerjaan Umum dan Pengairan yang kini digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate.

Ketujuh pemuda itu yakni Rio Susilo, Mochtaroedin, Subenget, Soerjono, Soehodo, Didi Hardianto Kamarga, dan Ranu. Mereka adalah para pegawai Kantor Jawatan Pekerjaan Umum dan Pengairan.

Baca juga: Berusia Seabad, Gedung Sate Simpan Jalur Rahasia hingga Makna 6 Tusuk Sate

Dikepung tentara NICA dan Gurkha

Ronny Indra Laksana, edukator Museum Gedung Sate, bercerita, serangan itu bermula pada tanggal 24 November 1945.

Ketika itu, tentara Gurkha dan NICA sudah tiba dan mengepung Gedung Sate. Suara mars tentara dan kegaduhan kendaraan mereka menjadi suara yang mengintimidasi para pejuang di dalam Gedung Sate.

Baca juga: Sejarah Seabad Gedung Sate, Kisah 7 Pemuda Gugur Saat Mempertahankannya dari Serangan Tentara NICA dan Gurkha

"Pada 3 Desember 1945 pertempuran itu terjadi. Gurkha dan NICA adalah tentara dari Nepal yang disewa oleh Inggris," ujar Ronny saat ditemui di Museum Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (3/12/2020).

Mereka bersenjatakan kukri, jenis parang khas Nepal dan senapan laras panjang Lee Enfield MK I dan MK II asal Inggris. Kehadiran tentara Gurkha Divisi Mahratta 23 membuat masyarakat dan para pegawai cemas.

21 pemuda bertahan di Gedung Sate

Kegelisahan menggeliat para karyawan yang berada di Gedung Sate. Namun, beberapa dari mereka, tepatnya sekitar 21 orang berpikir lain.

Mereka ingin mempertahankan Gedung Sate atas nama Republik Indonesia dari ancaman pasukan Gurkha. Harga kemerdekaan yang sudah diproklamasikan dan dijaga oleh Indonesia harus dipertahankan, pikir mereka.

Baca juga: 100 Tahun Gedung Sate, Terus Dipercantik agar Warga Tak Lupa Sejarah

Kemudian, pada 3 Desember 1945 pukul 11.00 pagi hingga 14.00 siang, pasukan Gurkha dan NICA menyerbu masuk Gedung Sate. Terjadilah pertempuran tak seimbang. Tentara Gurkha dan NICA mengepung 21 pemuda di dalam Gedung Sate.

Mereka yang disebut Perwakilan Angkatan Muda Pekerdjaan Umum pun pergi ke markas Madjelis Dewan Perdjoeangan Priangan (MDPP) di Gang Asmi pada tanggal 29 November 1945. Dengan berbekal revolver yang diberikan oleh Majelis Dewan Persatuan Priangan (MDPP), mereka pun lekas menyerang balik tentara-tentara tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com