Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Wahana yang Viral, Dusun Semilir Ditutup karena Langgar Protokol Kesehatan

Kompas.com - 03/12/2020, 08:30 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Manajemen Objek Wisata Dusun Semilir Kabupaten Semarang menilai banyaknya pengunjung hingga pengelola dianggap mengabaikan protokol kesehatan karena wahana perosotan yang viral di media sosial.

Menurut General Manager Dusun Semilir Agus Sasongko, perosotan memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter dan panjang lintasan 130 meter dengan lintasan warna-warni.

"Para pengunjung selalu penasaran dengan wahana satu ini. Foto, video maupun konten tentang perosotan sangat viral di media sosial," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Setelah Dusun Semilir, Pemkab Semarang Incar Tempat Wisata Lain Pelanggar Protokol Kesehatan

Hal tersebut menjadikan animo masyarakat untuk berkunjung ke Dusun Semilir sangat tinggi, sehingga pengunjung meningkat drastis di masa pandemi ini.

"Pengunjung rela menunggu di luar gerbang Dusun Semilir ketika diberlakukan pembatasan pengunjung sebesar 50 persen dari kuota normal dan menyebabkan kemacetan di jalan," kata Agus.

Tangkapan layar penghentian kegiatan Dusun SemilirKOMPAS.com/IST Tangkapan layar penghentian kegiatan Dusun Semilir

Dia menyampaikan Dusun Semilir sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Dimulai dari pengecekan suhu tubuh, imbauan oleh petugas lapangan dan melalui paging information untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," paparnya.

Baca juga: Soal Ditutupnya Obyek Wisata Dusun Semilir Semarang, Nekat Langgar Protokol Kesehatan Meski Sudah Diperingatkan

Irene Shinta Dewi, Marketing Communication Dusun Semilir, menambahkan sebagai evaluasi akan lebih memperketat protokol kesehatan setelah buka kembali.

"Terutama sistem pembatasan pengunjung supaya tetap aman dan nyaman bagi semua. Sistem yang digunakan adalah pembagian jam kunjungan wisata menjadi dua sesi seperti yang sudah dilakukan di Candi Borobudur," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com