Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ungkap 2 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng

Kompas.com - 02/12/2020, 06:00 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kenaikan kasus Covid-19 di Jateng disebabkan dampak libur panjang Oktober lalu.

Selain itu, faktor ketidakdisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan juga menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Jateng.

"Indikasinya (kenaikan kasus) apa? Ya liburan, mereka pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan didisiplinkan," jelas Ganjar, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ganjar: Saya Protes

Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya tengah mempersiapkan penambahan ruang isolasi dan ICU.

Sebab, tingkat keterisian ruang isolasi di Jateng hingga kini sudah melebihi 60 persen.

"Untuk persentasenya ICU 58,61 persen, isolasi 76,73 persen. Hitungannya kalau sudah lebih 60 persen mesti siap-siap. Untuk ICU masih cukup, untuk isolasi sudah perlu ditambah," ucapnya.

Di samping itu, pihaknya akan memaksimalkan fasilitas yang ada termasuk memanfaatkan hotel sebagai tempat isolasi hingga rumah sakit darurat sebagai skenario terakhir.

"Tambah dulu tempat tidur untuk ICU sama isolasi baik di rumah sakit atau yang mandiri. Untuk yang mandiri karena banyak yang di rumah tidak nyaman, sekarang siapkan. Hotel yang siap ya siapkan, nanti kita bayar. Isolasi di sana kan (hotel) nyaman, beda kalau di stadion," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng, Dinkes Sebut Ada Kekeliruan Data Dobel

Kendati demikian, Ganjar memastikan kapasitas ruang isolasi masih mencukupi.

"Saya lihat ruangnya masih cukup. Badan Diklat yang ada di provinsi di Semarang hanya terisi 11. Jadi masih punya untuk isolasi," ujarnya.

Selain itu, pelayanan rumah sakit yang menangani pasien non-Covid-19 bisa difungsikan untuk penanganan Covid-19.

"Kalau mereka yang sakit non-Covid kita minta untuk datang ke rumah sakit non-pemerintah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com