Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pelajar SMP Swasta di Jepara Terpapar Corona, Sempat Simulasi Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 29/11/2020, 18:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah SMP swasta di Kecamatan/ Kabupaten Jepara menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.

Klaster tersebut muncul setelah hasil swab puluhan pelajar yang berusia 13 tahun hingga 15 tahun dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (28/11/2020) malam.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, Moh Ali mengatakan pihaknya masih belum tau penyebab puluhan pelajar tersebut terpapar.

Baca juga: Puluhan Pelajar Terinfeksi, Sebuah SMP Swasta di Jepara Jadi Klaster Covid-19

Namun ia membenarkan jika sekolah tersebut telah menggelar simulasi pembelajar tatap muka (PTM) beberapa waktu yang lalu.

"Puluhan pelajar SMP swasta itu berasal dari (Kecamatan) Jepara. Hasil swab yang keluar semalam, mereka positif Covid-19," kata Ali saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Minggu (29/11/2020).

Ia mengatakan Pemkab Jepara sedanag melakukan tracing dan berupaya menelusuri penularan virus corona di lingkungan sekolah.

Baca juga: Bupati Jepara Lepas 200 Wisatawan ke Karimunjawa, Protokol Kesehatan Ketat Diterapkan

"Besok kita rapatkan hal itu," ujarnya.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Jepara, hingga Minggu (29/11/2020) terdapat 2.584 kasus positif Covid-19.

Rinciannya adalah sebanyak 1.978 pasien sembuh, 193 pasien meninggal, dan 413 kasus aktif.

Baca juga: Camat di Jepara Meninggal Positif Covid-19, Diduga Transmisi Lokal

DPRD Jateng minta kaji ulang

Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto.TRIBUN JATENG Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto.
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Bambang Kusriyanto meminta kebijakan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021 dikaji ulang.

Sebabnya, saat ini angka penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah terhitung tinggi.

"Kurva angka Covid-19 terus naik, jangan tergesa-gesa mengadakan sekolah tatap muka. Keselamatan siswa lebih utama, jadi lebih baik belajar di rumah dulu hingga Covid-29 landai," katanya saat mengawasi pelaksanaan razia protokol kesehatan di Selasar Kartini Salatiga, Jumat (27/11/2020).

Bambang juga menegaskan, libur Natal dan Tahun Baru perlu dikurangi agar tidak ada mobilisasi manusia.

Baca juga: Masih Banyak Zona Merah, Ketua DPRD Jateng Minta Rencana Kembali ke Sekolah Dikaji Ulang

"Perlu itu, jangan ada lagi klaster baru penyebaran Covid-19. Tempat wisata juga perlu pembatasan, mulai dari waktu kunjungan hingga kapasitas pengunjung," paparnya.

Selain itu, kata Bambang, saat ini harus digencarkan operasi protokol kesehatan tentang ketaatan menggunakan masker di masyarakat.

"Operasi harus digencarkan terutama di daerah zona merah, ini tidak boleh berhenti sampai Covid mereda," kata Bambang.

Dia meminta masyarakat bersabar agar penanganan Covid-19 bisa maksimal.

"Semoga Desember ini melandai, dan Tahun Baru bisa normal kembali. Tapi kuncinya adalah patuh protokol kesehatan," kata Bambang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho, Dian Ade Permana | Editor: Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com