Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Perempuan di Pinggir Jalur Pantura Ternyata Tewas Dibunuh Suaminya

Kompas.com - 27/11/2020, 16:31 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Polisi mengungkap kasus penemuan mayat perempuan di pinggir jalan jalur pantai utara (Pantura), Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Perempuan yang belakangan diketahui bernama Rena Yulianingsih (22), ternyata tewas dibunuh suaminya, Dedi Kurniawan (25), warga Kecamatan Reban, Batang.

Kepala Polres Batang AKBP Edwin Louis Sengka mengatakan, Dedi tega membunuh Rena karena cemburu.

"Sebelum dibunuh, tersangka sempat menganiaya istrinya. Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, jenazah korban dibawa ke pinggir jalur pantura agar terkesan tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, berkat kejelian petugas, dapat diketahui jika korban tewas akibat dibunuh," kata Edwin di Mapolres Batang, Jumat (27/11/2020) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Detik-detik Tabrakan Maut Kijang Vs Truk yang Tewaskan 6 Orang di Jalur Pantura

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Budi Santosa mengatakan, status pasangan suami istri ini sebenarnya dalam proses persidangan perceraian di pengadilan.

Namun, kata dia, tersangka masih memendam rasa cinta terhadap istrinya sehingga merasa cemburu saat mengetahui Rena melakukan obrolan (chat) singkat melalui WhatsApp dengan pria lain.

"Tersangka yang merasa cemburu kemudian menyuruh temannya bernama Dwi Setyo (27) untuk menjemput korban dan membawanya ke indekos, Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih. Di indekos itulah, tersangka dibantu temannya menganiaya korban hingga meninggal, kemudian korban diletakkan di pinggir jalan pantura," katanya.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana 7 tahun penjara dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

Baca juga: Aksi Menegangkan di Pantura, Polisi Menghentikan Mobil Curian dari Jakarta

Dedi Kurniawan mengaku merasa cemburu ketika istrinya sedang bernyanyi dengan pria lain sehingga muncul niat untuk menganiaya korban.

"Saya cemburu karena dia (Rena) bernyanyi dengan pria lain di sebuah tempat karaoke. Oleh karena itu, saya memendam emosi dan menyuruh teman untuk membawa istrinya ke indekos," katanya.

Adapun ide meletakkan jenazah istrinya di pinggir jalan pantura, kata dia, berasal dari temannya, Dwi Santosa (27) warga Kecamatan Tersono.

"Teman saya yang memberikan ide agar jenazah diletakkan di pinggir jalur pantura. Tujuannya adalah untuk menghilangkan jejak kematian korban akibat kecelakaan lalu lintas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com