Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Covid-19 di Solo Capai 97 Orang, Didominasi Penyakit Bawaan

Kompas.com - 26/11/2020, 12:42 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Angka kematian Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah mencapai 97 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data perkembangan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Rabu (25/11/2020).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, kasus kematian pasien positif Covid-19 sebagian besar terjadi pada orang yang mempunyai penyakit bawaan (komorbid).

"Kebanyakan karena komorbid," kata Rudy ditemui di Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Kasus OTG Tinggi, Ini Imbauan Wali Kota Solo Jelang Libur Akhir Tahun

Angka kematian Covid-19 sebanyak 97 kasus tersebut tersebar di lima kecamatan di Solo.

Adapun kasus kematian paling banyak terjadi di Kecamatan Jebres, yakni 36 kasus.

Jumlah tersebut tersebar di delapan kelurahan, meliputi Sudiroprajan 1 kasus, Gandekan tiga kasus, Tegalharjo 1 kasus, Purwodiningratan 2 kasus, Jebres 15 kasus, Mojosongo 12 kasus, Pucangsawit 1 kasus dan Jagalan 1 kasus.

Kemudian Kecamatan Banjarsari ada 30 kasus.

Rinciannya, Nusukan 5 kasus, Manahan 3 kasus, Mangkubumen 3 kasus, Gilingan 5 kasus, Banyuanyar 4 kasus, Setabelan 2 kasus, Kadipiro 6 kasus, Banjarsari 1 kasus dan Joglo 1 kasus.

Baca juga: Dalam Sehari Kasus Covid-19 di Solo Tambah 100, Wali Kota Rudy: Jangan Mudik Dulu

Kecamatan Pasar Kliwon ada 18 kasus. Rinciannya Joyosuran 2 kasus, Pasar Kliwon 5 kasus, Gajahan 1 kasus, Sangkrah 1 kasus, Semanggi 7 kasus dan Mojo 2 kasus.

Kecamatan Laweyan ada 8 kasus. Rinciannya Sondakan 3 kasus, Penumping 3 kasus, Purwosari 1 kasus dan Jajar 1 kasua.

Kecamatan Serengan ada 5 kasus. Rinciannya Jayengan 1 kasus, Tipes 2 kasus, Kratonan 1 kasus dan Danukusuman 1 kasus.

Kendati ada 97 kasus kematian, Rudy menilai penanganan Covid-19 di Solo cukup berhasil.

Indikatornya adalah jumlah kasus konfirmasi yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah tidak masuk rumah sakit

Kemudian, lanjut Rudy, indikator lain adalah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat tidak naik kelas alias terkonfirmasi positif.

"Jangan dilihat banyaknya (angka kematian). Jadi yang isolasi mandiri sembuh tanpa masuk rumah sakit, itu indikator kita berhasil untuk melakukan pemutusan mata rantai," kata Rudy.

"Tetapi kalau (pasien) isolasi mandiri naik menjadi dirawat lah itu, kurang dalam kita melakukan tracing. Kurang cepat, jadi terlambat," sambung Rudy.

Sehingga setiap ada warga positif Covid-19, kata Rudy tracing kontak langsung dilakukan. Selain itu juga diambil sampel swab kepada kontak tracing.

"Sekarang ini begitu ada yang positif malam dilakukaj tracing terus pagi di-swab. Banyak warga yang meminta untuk di-swab," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com