Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Setahun Sejak Dibangun, Jembatan RTH di Buton Ambruk

Kompas.com - 25/11/2020, 16:32 WIB
Defriatno Neke,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BUTON, KOMPAS.com – Belum setahun sejak dibangun, jembatan ruang terbuka hijau (RTH) yang dibangun menggunakan anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di pantai Desa Kancinaa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, ambruk.

Ambruknya jembatan ini, selain karena diterjang ombak juga diduga disebabkan tidak kokohnya bahan material bangunan jembatan yang terbuat dari kayu. 

“Kejadiannya ini (jembatan ambruk) seminggu yang lalu. Ini karena jenis kayunya yang kurang bagus, ditambah diterpa ombak jadi lebih cepat ambruk,” kata Kepala Desa Kancinaa, Salimudin, saat ditemui, Rabu (25/11/2020). 

Baca juga: Puting Beliung di Sukabumi, 23 Kandang Ayam Ambruk dan 24 Rumah Rusak

Pembangunan RTH di pantai Desa Kancinaa dikerjakan mulai Desember 2019. Dalam RTH terdapat jembatan penyebrangan, menara pandang, serta taman bunga. 

“Ini proyek dari Kementerian Lingkungan Hidup. Anggarannya yang kita dengar kemarin itu sekitar Rp 8,6 miliar,” ujar Salimudin. 

Namun taman bunga tersebut hilang tanpa bekas, akibat diterjang ombak. Hal ini disebabkan batu penahan ombak dibuat lebih rendah sehingga dengan mudah dapat masuk. 

Selain itu, Kepala Desa Kancinaa juga melarang warga atau pengunjung untuk menaiki dua menara pandang di tepi pantai. 

Baca juga: Jembatan Ambruk, Warga Terpaksa Melintas Lewat Aliran Sungai

Larangan ini dilakukan karena menara pandang yang terbuat dari kayu ini telah lapuk  sehingga sangat rawan ambruk. 

“Kami inginkan, dinas terkait untuk melihat menara pandang ini jangan sapai nenelan korban karena kayunya sudah lapuk semua. Kita sudah pasang tanda larang karena kayunya sudah lapuk, ini rawan jatuh. Ini belum cukup setahun, sudah begini,” ucap Salimudin. 

Kepala Desa dan warga sekitar kemudian memasang papan peringatan untuk melarang warga naik keatas menara pandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com