Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Salatiga Sebut Penambahan Kasus Covid-19 karena Gencar Tracing Kontak

Kompas.com - 24/11/2020, 21:04 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Salatiga mencatat penambahan 38 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini, Selasa (24/11/2020).

Penambahan ini merupakan terbanyak kedua setelah Sabtu (21/11/2020) sebanyak 53 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Situ Zuraida mengaku penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir cukup signifikan.

"Benar penambahan itu memang banyak. Bisa digambarkan dari yang positif lalu hasil penyebarannya seperti ini. Kecuali kalau dinas tidak melakukan tracing maka tidak akan ada penambahan kasus yang berarti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak Drastis, Pemkot Salatiga Tambah Ruang Isolasi dan Relawan

Dia menjelaskan, penambahan kasus terjadi karena gencarnya tracing kontak atau penelusuran kontak erat.

"Teknisnya, satu pasien sebagai indeks kasus, maka kontak erat berkisar 20 sampai 30. Kalau ada 40 kasus positif maka berarti kami tracing 800 sampai 1.000," jelasnya.

Untuk kasus kali ini sebagian besar berasal dari kontak erat kasus positif yang ada.

"Kasus didominasi menular serumah. Selain itu ada juga dari pasien suspek," tegasnya.

Baca juga: Kepala Dinas dan 52 Orang Positif Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Salatiga

Selain penambahan yang terpapar positif, ada 13 pasien dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.

Secara kumulatif, jumlah pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 ada 551 orang, sembuh 384 orang dan 14 orang meninggal dunia.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan razia protokol kesehatan selama ini terus dilakukan, tapi penambahan kasus positif terus terjadi.

"Kita lihat masih ada yang abai menggunakan masker, padahal kasus terus terjadi. Intinya saat ini adalah kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com