Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Persilakan KPK Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida

Kompas.com - 24/11/2020, 19:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida Yogyakarta tahun anggaran 2016-2017.

Dikatakan Sultan, dirinya tidak mengetahui perkembangan kasus dugaan korupsi tersebut.

"Ya ndak tahu, kalau di koran kan yang mengajukan antarpemborong ya, kalau tidak keliru. Kalau di koran lho," katanya saat ditemui di kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: KPK Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Selain itu, Sultan juga tak mengetahui siapa saja yang telah dijadikan saksi dalam kasus dugaan korupsi tersebut.

"Saksi yang diperiksa KPK siapa saya juga enggak tahu, itu kan urusan hukum. Ya berproses saja lah silakan saja," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Stadion Mandala Krida 2016–2017, Edy Wahyudi mengaku sempat diundang dan dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Senin (23/11/2020) lalu.

Edy dimintai keterangan oleh KPK terkait tugas pokok dan fungsi sebagai PPK.

“Kemarin pada hari Senin sempat diundang ke Jakarta (KPK), saya waktu itu menjelaskan tentang tupoksi saya selaku PPK atau pejabat pembuat komitmen. Saya sampaikan detail terkait ketugasan saya sesuai dengan perundang-undangan penetapan barang dan jasa, menetapkan spesifikasi, dan pembuat rancangan kerja," katanya saat dihubungi.

Baca juga: Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, KPK Panggil 9 Saksi

Dia menambahkan, kasus dugaan korupsi tersebut sekarang ini sedang dalam proses.

Menurut dia, apa yang sudah dikerjakan oleh kelompok kerja maupun penyedia barang dan jasa sudah dilakukan sebagaimana mestinya.

"Sekali lagi, selaku orang Yogya sudah membangun Yogya. Saya mohon doa semoga semua berakhir dengan baik untuk semua,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com