Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gulma Tutup Sungai Mahakam di 3 Desa, Ini Penjelasan DLH Kukar

Kompas.com - 24/11/2020, 16:02 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Kawasan Sungai Mahakam di sekitar Desa Jantur, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dipenuhi tanaman gulma.

Penumpukan gulma tersebut membuat akses masyarakat dan nelayan di tiga desa terhambat.

Ketiganya, Desa Jantur, Desa Jantur Baru, dan Desa Jantur Selatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Kertanegara, Alfian Noor menjelaskan tumpukan gulma tersebut bukan fenomena baru.

Baca juga: Perbedaan Pesut Sungai Mahakam dan Pesut Teluk Balikpapan, Keduanya Terancam Punah

Hal itu terjadi ketika air pasang membuat tanaman gulma yang berada di danau-danau bergerak menuju kawasan perairan Sungai Mahakam.

“Biasa terjadi saat hujan deras dan air naik. Tanaman itu keluar dari danau, karena terbuka akses sehingga terjadi penumpukan di titik tertentu di Sungai Mahakam. Jadi bukan fenomena alam tertentu atau hal baru,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Alfian mengakui tumpukan tersebut mengganggu akses sungai bagi nelayan maupun masyarakat yang melintas di daerah tersebut.

“Saat ini ada BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) dan Dishub (Dinas Perhubungan) Kukar sedang membersihkan itu,” terangnya.

Fenomena air bangar

Alfian juga menerangkan ada fenomena lain, ketika sebagian jenis gulma tertahan dan membusuk pada saat bersamaan.

Proses pembusukan tersebut, akan mengubah kualitas air. Sebab ada zat-zat kimia dari tanaman tersebut.

Baca juga: Cerita Mamalia Langka Penghuni Sungai Mahakam yang Terancam Punah karena Industri

Pada musim hujan ketika air pasang di danau dan rawa terdorong keluar ke aliran Sungai Mahakam.

Air tersebut berwarna hitam kemerahan dan berbau, hingga membuat ikan-ikan mati.

“Fenomena ini kami biasa bilang air bangar,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com