Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tembus 2.005, Walkot Solo: Itu OTG, Tanpa Gejala Semua

Kompas.com - 23/11/2020, 16:18 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah tembus 2.005 orang pada Minggu (22/11/2020).

Dari jumlah itu, didominasi orang tanpa gejala (OTG).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kasus Covid-19 di Solo belum dinilai parah.

Hal ini karena jumlah pasien sembuh banyak.

"Kalau bicara parah, tidak parah ya. Karena yang sembuh lebih banyak. Yang terkonfirmasi itu OTG, tanpa gejala semua," kata Rudy menanggapi peningkatan kasus Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Pemkot Solo Tetapkan UMK 2021 Naik 2,94 Persen

Rudy menyebut jumlah 2.005 kasus konfirmasi tersebut rinciannya 1.085 orang sembuh, 649 orang isolasi mandiri, 182 orang rawat inap dan 89 orang meninggal dunia.

Ia mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 juga karena masifnya tracing kontak pasien positif Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

"Yang perlu saya sampaikan bahwa semakin kita melakukan tracingnya semakin kencang, diperlebar ya semakin banyak yang kita temukan," ujar dia.

Kendati ditemukan klaster penularan Covid-19, Rudy mengatakan, akan terus mengantisipasi jangan sampai virus corona menyebar ke mana-mana.

Rudy pun meminta masyarakat yang merasa dirinya terpapar Covid-19 harus melaksanakan karantina mandiri di rumah.

"Jangan sampai meminta karantina mandiri di rumah, namun ke mana-mana. Itulah penyebab dari pada klaster-klaster baru itu muncul," ungkap dia.

Baca juga: Debat Kedua Pilkada Solo 2020 Digelar Kamis, Tema Memajukan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Inovatif

Selama ini, kata dia, pemerintah telah menerapkan kebijakan work from home (WFH) guna memutus penyebaran Covid-19 ketika ada pegawainya terpapar virus corona.

Pihaknya juga melarang pegawai melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun menerima kunjungan dari luar daerah selama pandemi wabah Covid-19.

"Jadi kalau mau studi banding tidak boleh. Menerima maupun keluar tidak dilakukan dulu," kata dia.

"Banyak yang minta untuk studi banding ke Solo. Kemarin ada Kediri, Malang, kita jawab kalau mau studi banding lewat virtual dulu. Dan kita berikan keseluruhan dan tidak ada yang ditutup-tutupi," sambung Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com