Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Epidemiologi Tak Sarankan Belajar Tatap Muka bagi Siswa TK dan SD di Riau

Kompas.com - 18/11/2020, 07:42 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ketua Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan tidak merekomendasikan sekolah tatap muka bagi anak SD dan SMP.

Menurut dia, kebijakan sekolah tatap muka secara terbatas harus dikaji dengan matang.

"Dengan status zona orange Covid-19, penularan Covid-19 masih sangat mungkin terjadi," kata Wildan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Dia mengatakan, jika tidak dipersiapkan dengan baik, maka pihaknya khawatir di kemudian hari akan muncul klaster baru dari lingkungan sekolah.

Baca juga: Ini Alasan Sekolah Tatap Muka Tingkat SMA di Riau Belum Dimulai

Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada kepala daerah untuk mengkaji kembali kebijakan  sekolah tatap muka dengan meminta masukan dari berbagai pihak. Termasuk dari kalangan ahli epidemiologi.

"Itu memang ranahnya kebijakan kepala daerah, tapi harusnya bisa minta pertimbangan dari berbagai pihak, termasuk dari kita (epidemiolgi) agar kebijakan ini bisa diskusikan seperti apa penerapannya," kata Wildan.

"Sebaiknya duduk sama-sama untuk mengambil kebijakan sekolah tatap muka, supaya bisa kita rumuskan seperti apa bentuknya," tambahnya.

Menurut Wildan, Kota Pekanbaru masih berstatus zona oranye penyebaran Covid-19 dan patut dilihat perkembangannya.

Sebab, zona oranye ini, kata dia, baru saja diperoleh oleh Kota Pekanbaru setelah sempat 10 pekan berstatus zona merah Covid-19.

"Harusnya dilihat dulu perkembangan selama beberapa hari ke depan ini seperti apa," ujar Wildan.

Baca juga: Saran Ahli Epidemiologi untuk Cegah Penularan Covid-19 di Riau

Namun, perhimpunan ahli epidemiologi Riau tidak akan merekomendasikan belajar tatap muka untuk siswa TK dan SD. 

"Kami menyarankan agar belajar tatap muka di sekolah ini jangan dimulai dari siswa TK dan SD. Kalau mau tatap muka silakan dimulai dari jenjang SMP dan SMA dulu. Melihat kondisi saat ini, kita sama sekali tidak merekomendasikan belajar tatap muka di sekolah untuk siswa TK dan SD," pungkas Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com