Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kepri Minta Pelaku Pemukulan Panwascam Kota Batam Ditindak Tegas

Kompas.com - 14/11/2020, 11:22 WIB
Hadi Maulana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Kasus pemukulan terhadap Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Batam Kota Salim hingga saat ini masih ditangani polisi.

Ketua Bawaslu Kepri Muhammmad Sjahri Papene mengaku sangat kecewa atas pemukulan terhadap anggotanya saat bertugas.

Hal ini dikarenakan apa yang dilakukan Panwascam Batam Kota sudah sesuai prosedur dan berladaskan UU yang berlaku.

“Saya minta kasus ini ditindak tegas, karena sudah mencederai Pemilu Damai yang sedang berlangsung di Kepri,” kata Sjahri, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Panwascam Batam Kota Diduga Dipukul Saat Awasi Kampanye Calon Gubernur

Sebelumnya pada Minggu 8 November 2020, Bawaslu Kepri menerima surat pemberitahuan dari tim kampanye pasangan nomor urut satu perihal acara peresmian posko kemenangan sinergi laur biasa dan deklarasi dukungan dari masyarakat Nias pada Kamis (12/11/2020) pukul 14.00 WIB.

Menurut dia, sesuai dengan alur kerja, Bawaslu Kepri memerintahkan Bawaslu Batam untuk melakukan pengawasan, selanjutnya sesuai wilayah kerjanya Panwascam Batam kota melakukan teknis pengawasan dilokasi kampanye.

“Pada hari pelaksanaan kampanye, Panwascam Batam Kota menugaskan tiga orang petugas untuk mengawasi jalannya kampanye. Pelaksanaan kampanye dimulai sekitar pukul 14.30 WIB dihadiri oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 dan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Batam nomor urut 1,” terang Sjahri.

Baca juga: Panwascam Batam Kota Dipukul di Acara Cagub Kepri, Ini Keterangan Polisi

Namun, jelang penghujung acara, tim kampanye menyampaikan kepada pengawas kelurahan yang berada di lokasi acara akan ada agenda selanjutnya dalam bentuk tari-tarian dengan melibatkan seluruh peserta kampanye.

“Petugas kampanye yang sedang mengawasi menjawab sekaligus mengingatkan bahwa hal itu tidak diperbolehkan dengan pertimbangan bahwa konsep metode kampanye terbatas dan tatap muka hanya dalam bentuk dialog,” papar Sjahri.

Selain itu, hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan penerapan protokol Covid-19.

Namun, tim kampanye ternyata tetap dengan niat awal mereka, melaksanakan tarian bersama di penghujung rangkaian acara.

Mengetahui hal itu, petugas pengawas kelurahan langsung menghubungi Ketua Panwascam Batam Kota hingga akhirnya terjadilah pemukulan tersebut.

“Panwascam Batam Kota langsung menemui tim kampanye untuk mengingatkan bahwa kegiatan tarian tidak diperkenankan dilakukan, namun tetap dilaksanakan,” jelas Sjahri.

Merasa tidak diindahkan, Panwascam kemudian mendokumentasikan kegiatan tersebut.

Sempat terjadi adu argumentasi, hingga akhirnya Panwascam didatangi paslon terkait dan beberapa orang kemudian secara bersamaan langsung ikut mendatangi.

Secara spontan, beberapa orang yang berada disekeliling Ketua Panwascam melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan dengan cara menarik, mendorong, memukul bagian perut dan wajah, sembari membawa Panwascam menjauh dari lokasi acara.

“Yang kami sayangkan hal ini juga sempat dilerai Bhabinkantibmas yang sedang berada di lokasi, namun aksi kekerasan penganiayan tetap saja terjadi,” terang Sjahri.

Terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto mengaku dari hasil visum memang menjelaskan ada luka di bibir.

“Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan baik terhadap korban maupun sejumlah saksi dan sejauh ini belum ada tersangka yang ditetapkan dari kasus ini,” kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com