Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Pertamina Cari Cadangan Migas di Perairan Lampung

Kompas.com - 13/11/2020, 19:54 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Upaya mencari cadangan minyak mentah dan gas (migas) baru di Indonesia terus dilakukan. Sebab jika tidak ditemukan cadangan baru maka migas Indonesia akan habis dalam beberapa tahun mendatang.

Salah satu upaya eksplorasi cadangan migas adalah dengan kegiatan seismik laut 3 dimensi (3D) yang dilakukan anak usaha Pertamina dan mitranya di perairan Lampung.

Dalam hal ini, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk. Keduanya melakukan kegiatan seismik laut 3D di Area Ambar.

Area Ambar ini berada di perairan Lampung, 150 km di utara Jakarta, dengan perjalanan 7-12 jam menggunakan kapal.

Area ini seluas 215 km persegi. Secara geografis, lokasi ini berada di area perairan terbuka, sehingga cuaca sangat berperan dalam menentukan kelancaran operasi.

Baca juga: Jika Tak Ada Penemuan Baru, Minyak Bumi Indonesia Akan Habis dalam 9 Tahun

Medy Kurniawan, Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi mengatakan, tantangan dalam pelaksanaan kegiatan seismik di tengah pandemi Covid-19 ini cukup tinggi atau kategori high risk.

Namun, kegiatan ini dapat dirampungkan 3 hari lebih cepat dari target, atau 67 hari. Bahkan, tanpa insiden kecelakaan sama sekali.

Pekerjaan seismik ini melibatkan 7 buah kapal, dengan jumlah kru sekitar 215 orang, semuanya dari dalam negeri.

"Harapannya agar Seismik 3D OBN Ambar ini bisa memberikan penemuan 'Big Fish' (cadangan migas besar) di luar area mature field, sehingga Pertamina dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional," ungkapnya melalui rilis ke Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Berjuang Lawan Deforestasi, Perempuan Ini Antar 5 Desa Hutan Bujang Raba Raup Rp 1 M dari Jual Karbon

Cadangan minyak akan habis dalam 9 tahun

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan jika cadangan minyak nasional diperkirakan habis dalam 9 tahun.

Hal itu karena belum semua potensi sumber energi fosil atau tidak terbarukan dapat dikonversi menjadi cadangan.

Juga, apabila tidak dilakukan eksplorasi, cadangan tersebut akan habis dalam waktu dekat.

Oleh sebab itu, Arifin menekankan pentingnya eksplorasi, guna meningkatakan cadangan sumber energi fosil.

"Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan energi fosil yang baru, maka minyak bumi akan habis dalam waktu 9 tahun," ujarnya dalam seminar virtual, Rabu (21/10/2020).

Sementara, cadangan gas bumi hanya menyisakan 77,3 triliun kaki kubik, atau akan habis dalam 22 tahun. Lalu cadangan batu bara sebesar 36,7 miliar ton, akan habis dalam waktu 65 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com