Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Permanen Dibangun di Tengah Kuburan Cikadut

Kompas.com - 13/11/2020, 12:01 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah bangunan permanen baru berdiri di dalam areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Hindu Budha Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat.

Bangunan baru itu diperuntukkan sebagai tempat tinggal dan lahan usaha.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, dari sejumlah bangunan baru yang berdiri, salah satu rumah tinggal berwarna cat biru berdiri kokoh di tengah tengah makam.

Baca juga: Pemkot Bandung Tetapkan TPU Cikadut Jadi Pemakaman Korban Virus Corona

Sisi depan, belakang, samping kiri dan kanan rumah tersebut dikelilingi oleh kuburan.

Bangunan lainnya yang berlokasi tidak jauh dari lokasi tersebut juga berdiri kokoh memanfaatkan bangunan makam yang rata-rata juga permanen terbuat dari beton.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung yang mengelola TPU Hindu Budha Cikadut mengaku tidak pernah memberikan izin kepada siapapun untuk membangun rumah permanen di areal TPU Cikadut.

"Enggak ada izin seperti itu. Makam enggak boleh dimanfaatkan lain selain untuk makam. Kalau secara umum, bangunan di tengah makam sementara ini kita nyatakan itu ilegal. Masak ada bangunan di tengah makam," kata Pelaksana tugas Kepala Distaru Kota Bandung Agus Hidayat saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Demi Jalan Pajajaran-Pasteur, 600 Makam Dipindahkan ke Cikadut

Agus menjelaskan, sebelum menindak bangunan liar permanen di tengah pemakaman, pihaknya akan terlebih dahulu menelusuri batas-batas pengelolaan lahan TPU Cikadut.

Sebab, menurut Agus, sebelum dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung, TPU Cikadut dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Diserahkan ke Pemkot itu tahun 2016-2017. Kita akan cari lagi sertifikat kepemilikan, karena itu kita belum mau gegabah (menertibkan)," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com