Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelaku Perusakan Pos Polisi dan Videotron di Makassar

Kompas.com - 12/11/2020, 20:11 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi masih memburu pelaku perusakan videotron dan pos polisi lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar saat demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) lalu.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengungkapkan, pihaknya juga mendalami apakah pelaku perusakan kantor Nasdem dan ambulans di Jalan A. P. Pettarani juga berhubungan dengan perusakan videotron tersebut.

Namun yang jelas, kata Witnu, sudah ada 13 orang yang ditetapkan tersangka terkait aksi perusakan kantor Nasdem dan kerusuhan di depan kampus UNM pada 22 Oktober lalu.

"Kalau 13 pelaku pembakaran di depan UNM kemungkinan akan mengait (dengan perusakan videotron) karena yang merusak kelompok-kelompok mereka ini," kata Witnu kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Ambulans Laut yang Angkut 22 Tenaga Medis Bocor di Perairan Makassar

Witnu menambahkan, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi kunci yang melihat langsung proses pembakaran videotron dan pos lantas saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Dia mengatakan, beberapa pakaian pelaku serta atribusi yang digunakannya sudah dikantongi penyidik berdasarkan penyelidikan rekaman CCTV.

"Sedang kita kembangkan. Termasuk kemarin kasus pelemparan bom molotov ke pos lantas. Memang butuh keuletan dan kesabaran dulu untuk kita bisa mengungkap pelaku-pelaku ini," imbuh dia.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat tetap bersabar.

"Ini masih (juga) kita kembangkan terus apakah ada keterkaitan organisasi kemahasiswaan atau aliansi yang berpaham berbeda," ucap Witnu.

Baca juga: Pos Paslon Wali Kota Makassar Dibakar, Polisi Belum Temukan Unsur Politik

Sebelumnya diberitakan, bentrokan kembali terjadi di hari ketiga aksi demo tolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja di sekitar Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa tersebut terjadi tidak lama setelah kericuhan pertama yang membuat polisi menembakkan gas air mata setelah dilempar batu oleh massa aksi.

Dalam bentrokan kedua ini, sebuah pos polisi lalu lintas yang berada di sekitar jalan layang Makassar dilempari bom molotov oleh seseorang dengan menggunakan masker yang diduga massa aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com