Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19 Capai 839 Kasus, Pemkot Tegal Diminta Terapkan PSBM

Kompas.com - 12/11/2020, 15:49 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 yang menimpa warga Kota Tegal dan luar daerah yang dirawat di Kota Tegal mencapai total 839 orang, Kamis (12/11/2020).

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PAN Nur Fitriani meminta Pemkot Tegal mulai mempertimbangkan untuk bisa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

"Saya mohon pak wali kota untuk melakukan solusi strategis atas meledaknya kasus Covid-19 sekarang ini. Termasuk terhadap masyarakat yang sedang isolasi mandiri. Kota Tegal perlu melakukan PSBM," kata Nur Fitriani kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Tiga Pemerkosa Anak di Tempat Pemandian Air Panas Tegal Ditangkap

Sebagai anggota legislatif, pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam fungsi pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Untuk itu, Wali Kota Dedy Yon Supriyono diharapkan bisa bekerja lebih maksimal dalam menangani Covid-19.

"Saya mohon keseriusan terhadap kasus yang tidak bisa dianggap enteng," kata dia.

Hal lain yang ia soroti terkait pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Dalam menangani ini, tak bisa hanya mengandalkan Jogo Tonggo.

Pemkot Tegal harus hadir langsung membantu mencukupi kebutuhan pangannya.

"Tidak bisa kita hanya mengandalkan Jogo Tonggo yang terkadang tetangga ngasih makan seadanya. Padahal untuk meningkatkan imunitas harus makanan bergizi. Pemkot harus hadir bagi mereka yang isolasi mandiri," kata dia.

Baca juga: Usulan UMK Kota Tegal Naik 3 Persen, Disambut Serikat Buruh, Dikeluhkan Pengusaha

Nur Fitriani sendiri mengaku mengetahui bagaimana kondisi keluarga yang sedang dilanda Covid-19.

Di lingkungan kediamannya telah ada 12 kasus positif dengan 1 meninggal dunia.

"Keluarga suami saya ada 7 positif. Ada 1 di ICU, dan 1 di RS yang mulai stabil. Sedangkan 5 isolasi mandiri di rumah ada lansia dan anak anak," kata Ani.

Tak hanya meminta Pemkot, ia juga meminta Ketua DPRD Kusnendro untuk bisa menggelar rapat khusus menyikapi lonjakan kasus yang tak bisa dipandang sepele ini.

"Saya sekaligus sebagai anggota badan anggaran meminta pimpinan DPRD untuk mengadakan rapat khusus tentang pemaparan dan perencanaan penggunaan anggaran Covid-19 yang anggarannya mencapai Rp 10 miliar di belanja tidak terduga (BTT) 2021," kata Ani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com