Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Bocah 11 Tahun Dianiaya Tantenya, Disekap di Pasar dan Dipaksa Bekerja Jadi Buruh Angkut

Kompas.com - 10/11/2020, 19:19 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib pilu dialami RK (11), seorang anak yatim piatu yang diasuh oleh tantenya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pasalnya, selain menerima kekerasan fisik dari ibu asuhnya berinisial ST (55) tersebut, ia juga dieksploitasi untuk dipaksa bekerja sebagai buruh kasar dan menyetorkan uang.

Kasus penganiayaan itu terungkap setelah korban yang disekap oleh tantenya di Pasar Baruga tersebut diketahui oleh pedagang.

Setelah berhasil dievakuasi, pedagang kemudian melaporkan kasus itu ke polisi.

Saat ini, pelaku sudah diamankan untuk diproses hukum lebih lanjut.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Disekap dan dirantai

Kasus penyekapan terhadap RK tersebut diketahui pedagang pada Minggu (8/11/2020).

Saat itu, salah seorang pedagang bernama Sarifuddin (33) yang sedang mengupas sayur tiba-tiba mendengar teriakan orang minta tolong.

Setelah dilakukan pencarian, sumber suara itu diketahui berasal dari dalam sebuah kios milik tante korban.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Tangan dan Kaki Dirantai

Karena khawatir terjadi sesuatu,ia bersama saudara iparnya lalu membuka paksa kios yang terkunci dari luar tersebut.

Setelah berhasil dibuka, sontak ia terkejut karena mendapati kaki dan tangan korban dirantai serta mulutnya dilakban.

"Saya bersama iparku bawa ini anak keluar dari kios, lalu buka lakban dari mulutnya. Namun rantai yang mengikat kedua tangan dan kedua kakinya tidak bisa terbuka karena dalam posisi terkunci dengan gembok," tutur Sarifuddin berdasarkan keterangannya di Polsek Baruga, Senin (9/11/2020).

Dilaporkan ke polisi

Merasa perbuatan yang dilakukan tante korban sudah kelewatan, ia kemudian melakukan koordinasi dengan Manager Operasional Pasar dan melaporkan kasus itu ke polisi.

Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan perawatan medis dan visum.

Sebab, saat itu selain korban merasa trauma juga ditemukan adanya luka memar di sejumlah bagian tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com