Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Veteran di Gunungkidul Berjuang Hidupi Keluarga Lewat Anyaman Bambu

Kompas.com - 10/11/2020, 15:43 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Hari Pahlawan 10 November 2020 berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya.

Sukijan, seorang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), warga Padukuhan Kajar, Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, masih asyik dengan sebatang kayu yang dia gergaji untuk bahan kerajinan.

Rutinitas setiap tanggal 10 November biasanya dirinya diundang untuk ikut upacara dan rangkainnya. Namun, tahun ini karena pandemi corona dirinya tak lagi undangan yang datang.

Di rumah seluas 6 meter kali 9 meter yang terbuat dari anyaman bambu ini nampak sudah usang akibat termakan usia.

Baca juga: Kisah Mbah Min, Veteran Pengintai Belanda yang Kini Jual Mainan Anak

 

Di sekitar bangunan rumah nampak tumpukan tomblok (kerajinan anyaman bambu red) yang belum laku dijual. 

Pria kelahiran 1932 ini masih memiliki daya ingat yang cukup baik, meski pendengarannya sudah agak mulai berkurang.

Setelah meletakkan gergaji yang digunakannya, Sukijan mengajak untuk berpindah duduk ke rumah permanen yang dibangun bantuan Kodim 0730 Gunungkidul 2017 lalu.

Bangunan permanen berwarna biru tua ini setiap hari melindungi tubuh rentanya bersama istri keduanya Romlah, menantu, dan seorang cucunya.

Anak dari istri kedua, sekarang bekerja di Jawa Barat.

Sukijan memulai ceritanya, ketika muda, dirinya ikut Sukarelawan Tempur Diponegoro, dan berlatih di Purwokerto, Jawa Tengah sekitar tahun 1964.

Sekitar tahun 1965 dirinya dipindah ke Klaten, hingga meletusnya G/30 S. Dirinya pun ikut mengamankan para anggota PKI. Lalu, setelah tugasnya selesai dikirim ke Riau untuk mengamankan perbatasan, termasuk mengawasi para penyelundup hingga tahun 1968.

Tahun 1965, dirinya berangkat dari Klaten menuju Jakarta, menggunakan kereta api, lalu dilanjutkan menuju ke Riau menggunakan kapal laut selama 3 hari 3 malam.

"Waktu naik kereta dari Klaten berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta, saat itu bunyi keretanya krit..krit. Berhenti ngambil makan dan sebotol limun yang tutupnya keramik itu," kata Sukijan ditemui di rumahnya Selasa (10/22/2020).

Atas jasanya itu, dirinya masuk dalam LVRI tahun 1989.

"Jika Pak Soekarno tidak turun (berhenti jadi Presiden) sukarelawan akan diangkat menjadi ABRI (TNI)," ucap Sukijan.

Baca juga: ABG Injak-injak Makam Pahlawan, Veteran: Tangkap Saja!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com