Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bus Rombongan Peziarah Terjun ke Jurang, Diduga Rem Blong, Tidak Ada Korban Jiwa

Kompas.com - 10/11/2020, 15:41 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Diduga rem blong, sebuah bus pariwisata Sari Harum dengan nomor polisi D 7669 AL terjun ke jurang di Jalan Pamijahan, Kampung Kaca-kaca, Desa Pamijihan, Kecamtan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (10/11/2020) dini hari.

Diketahui, bus tersebut mengangkut 64 penumpang rombongan peziarah asal Sumedang yang sengaja ziarah ke Objek Wisata Religi Pamijahan.

Beruntung, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja, 34 penumpang mengalami luka ringan dan sudah dilarikan ke Puskesmas Bantarkalong untuk mendapat perawatan.

Baca juga: Kenapa Harus Malu, Warung Ini yang Bisa Menguliahkan Saya

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Iptu Engkos Kosasih mengatakan, para korban sebelumnya datang ke Pamijahan pada Senin (9/11/2020), setelah berwisata religi ke Pamijihan, kemudian rombongan bus berangkat lagi pada Selasa dini hari.

Masih dikatakan Engkos, selang beberapa menit kemudian langsung terjadi kejadian kecelakaan. Semua korban dan penumpang berasal dari Sumedang.

"Kejadian berjarak sekitar 500 meter dari lokasi objek wisata. Bus berisi rombongan bertujuan akan ke Pantai Cipatujah seusai menginap di Pamijahan," lanjutnya.

Baca juga: Bus Pariwisata Terjun ke Jurang Usai Ziarah ke Pamijahan, Puluhan Penumpang Jadi Korban

Kata Engkos, berdasarkan keterangan sopir, kecelakaan itu diduga akibat rem blong. Saat itu, disaat bersamaan ada minibus dari sebelah kanan, untuk mencegah terjadinya tabrakan sang sopir membanting kemudinya ke kiri hingga akhirnya masuk ke jurang.

"Korban jiwa tidak ada, 30 penumpang lainnya selamat tak mengalami luka-luka. Sedangkan luka ringan yang masih dirawat berjumlah 34 orang berada di Puskesmas," jelasnya.

Usai kejadaian itu, kata Engkos, pihaknya akan mengevakuasi bangkai bus tersebut dan membantu pemulangan para korban dengan mencari alternatif angkutan lainnya.

Baca juga: Ini Pengakuan Tante yang Sekap Keponakannya di Pasar dengan Tangan dan Kaki Dirantai

 

(Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com