Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madu Khas Banten Dipalsu, Gunakan Campuran Tetes Tebu dan Glukosa

Kompas.com - 10/11/2020, 13:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pabrik prouksi madu palsu khas Banten dibongkar oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten.

Pemilik pabrik memproduksi madu palsu menggunakan molases atau tetes tebu, pewarna makanan dan glukosa untuk mengentalkan cairan agar seperti madu asli atau fruktosa.

"Bahan yang digunakan untuk memproduksi ini tidak sama sekali tidak ada kandungan madunya, salah satu bahan berbahaya itu molases," kata Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syafruddin.

Baca juga: Kasihan Masyarakat, Yakin Madu Mujarab untuk Daya Tahan Tubuh Ternyata Madunya Palsu

Ia mengatakan jika madu palsu itu dikonsumsi terus menerus akan meyebabkan diabetes, jantung, hingga kematian.

"Dikemas seperti ini (botol) yang seolah-olah madu ini berasal dari Banten, padahal produksinya di Jakarta," katanya.

Pelaku menjual madu dengan botol ukuran 450 mililiter dan dibuat seakan madu tersebut asli dari Banten.

Baca juga: Bilangnya Madu Asli Banten, Ternyata Bikinan Jakarta Barat

Menurut Nunung, dalam sehari tersangka dapat memproduksi madu palsu sebanyak 1 ton yang dikemas ke dalam jeriken berkapasitas 30 liter.

"Per jeriken dijual dengan harga Rp 660.000. Oleh para pelaku di wilayah Lebak, madu ini dikemas lagi menjadi bentuk botol, bisa djual Rp 150.000 sampai Rp 200.000," ujar Nunung.

Berdasarkan pengakuan tersangka, madu palsu itu dijual ke seluruh wilayah di Pulau Jawa termasuk dijual secara online.

Tersangka sudah memproduksi madu sejak satu tahun terakhir dan menurut penghitungan polisi, tersangka diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8 miliar selama satu tahun.

"Kalau kita kalkulasi penghitungan antara modal sampai dengan hasil, pelaku MS ini dalam satu tahun dapat meraup keuntungan Rp 8 miliar dari jualan madu saja," kata Nunung.

Baca juga: Selama 1 Tahun, Keuntungan Jual Madu Banten Palsu Mencapai Rp 8 Miliar

Amankan tiga pelaku

Polda Banten bongkar produksi madu khas Banten palsuKOMPAS.com/RASYID RIDHO Polda Banten bongkar produksi madu khas Banten palsu
Polisi menetapkan tiga tersangka yakni penjual dan pemilik pabrik madu palsu.

Mereka adalah AS (24) warga Desa Kanekes, Kecamatan Luewidamar, Kabupaten Lebak sebagai penjual.

Ia diamankan pada Rabu (4/10/2020) di Lebak saat akan transaksi jual beli.

Selain itu polisi mengamankan Tm (37) warga Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dan pemilik pabrik, MS (47) warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com