Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Tengkuluk dan Uis Gara Saat Debat Pilkada Medan, Ini Alasan Akhyar-Salman...

Kompas.com - 07/11/2020, 23:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi mengenakan tengkuluk Suku Melayu dan uis gara Suku Karo saat mengikuti debat pilkada perdana.

Pasangan itu sepakat memakai penutup kepala khas itu untuk menunjukkan karakter warga Medan yang bangga dengan keberagamannya.

Sebelum menyampaikan visi dan misi, Akhyar menyapa warga dengan berbagai bahasa, mulai dari Jawa, Melayu, Batak, Karo, Pakpak, dan Nias.

“Visi Akhyar-Salman mewujudkan Kota Medan cantik dan berkarakater, menuju kota masa depan yang nyaman, warganya bahagia. Visi dan misi adalah kombinasi pemikiran kami berdua yang muncul dari aspirasi warga Kota Medan,” kata Akhyar usai debat, Sabtu (7/11/2020).

Akhyar mengatakan, masyarakat Kota Medan terdiri dari beragam suku dan agama. Mereka hidup berdampingan, saling menghormati, dan damai.

Baca juga: Pengamat: Debat Pilkada Solo bagai Bumi dan Langit

Masyarakat Kota Medan, kata dia, tekun beribadah, belajar, dan bangga dengan kota mereka.

"Itulah Medan berkarakter. Medan adalah kota yang beragam, makanya kami memakai tengkuluk dan uis gara, ini cara kami menghargai dan terus melestarikan budaya di Kota Medan,” jelasnya.

Sementara itu, Salman mengatakan, misi mereka selanjutnya adalah Medan Berkawan. Kebiasaan masyarakat Kota Medan yang menjalin hubungan baik meski memiliki latar belakang berbeda justru menciptakan partisipasi aktif dan kemitraan yang luar biasa.

"Orang Medan Berkawan, maka Medan akan maju. Medan Maju harus bersinergi dan berinovasi dalam regulasi, transparansi birokrasi yang intinya menciptakan iklim investasi yang cantik dan berdaya saing. Membuat Kota Medan setara dengan kota-kota besar dunia," kata Salman.

Pasangan ini juga memiliki visi dan misi Medan Sejahtera. Bagi mereka, kesejahteraan harus sebanding dengan pembangunan infrastruktur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com