Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilkada Solo, Pengamat UNS: Materi Kedua Paslon Cuma Meraba-raba

Kompas.com - 07/11/2020, 07:45 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto menilai, kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo dalam debat perdana belum menguasai materi.

Hal itu terlihat saat mereka menyampaikan gagasan dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan panelis.

Kedua paslon dianggap belum dapat menyentuh problem riil masyarakat Solo.

"Karena mereka new comer (pendatang baru) dan tidak punya pengalaman memimpin baik di parpol, ormas maupun birokrasi jadi materinya cuma meraba-raba," jelasnya melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Jumat, (6/11/2020) malam.

Baca juga: Ini Kata Dosen UNS soal Debat Pilkada Solo

Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada kedua paslon tersebut untuk terus mengasah kepekaan sosial dan politik ketika nanti ada kesempatan debat kedua.

Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat bisa lebih yakin bahwa pergantian kepemimpinan ke depan dapat memberikan dampak yang berarti.

"Selain itu, agar siap memimpin dengan program yang relevan dengan masalah Solo," jelasnya.

Saat disinggung terkait segi pembawaan, lanjut dia, paslon Bajo dianggap lebih santun dan njawani. Sedangkan untuk paslon Gibran-Teguh terlihat lebih lugas tanpa basa-basi khas anak muda.

"Gibran perlu lebih rileks tidak emosional dan riset mendalam atas problem Solo agar ketika menyampaikan materi menyentuh akar masalah," ujarnya.

"Bajo perlu lebih tegas dan artikulatif agar tak terkesan cuma curhat bukan kampanye yang bersifat mengajak dan mempengaruhi, perlu perbaikan retorika dan logika yang kuat," sambungnya.

Baca juga: Politik Dinasti Meningkat Tiap Pilkada, Pengamat Ingatkan Bahayanya

Sementara itu terkait dengan aspek materi yang disampaikan, menurutnya Paslon Gibran-Teguh dianggap lebih argumentatif.

"Hanya cara mengartikulasikan gagasan terlalu emosional dan cenderung kaku tidak rileks sehingga kurang dalam isinya," kata dia.

Adapun materi yang disampaikan paslon Bajo dianggap terlalu sederhana dan terkesan hanya curhat.

"Kurang ngeget dan argumentatif. Cuma penyampaiannya lebih tenang dan apa adanya khas rakyat," ungkapnya.

Seperti diketahui, debat perdana calon wali kota dan wakil wali kota Solo pada Pilkada 2020 digelar di The Sunan Hotel Solo pada Jumat, malam.

Dalam debat tersebut selain diminta menjawab sejumlah pertanyaan, kedua paslon diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya.

Editor : Candra Setia Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com