Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi: Raja dan Ratu Belanda Bilang, Danau Toba Terbaik

Kompas.com - 05/11/2020, 21:03 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan penghargaan yang tinggi atas komitmen pemerintah Kerajaan Belanda dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di kawasan Danau Toba Sumut.

Diharapkan kerja sama yang sudah ada dapat lebih ditingkatkan lagi.

Hal ini disampaikan gubernur di rumah dinasnya saat menerima kunjungan Kepala Deputi Hubungan Politik Belanda Ms Brechtje Klandermans yang juga ketua tim kedatangan raja dan ratu Belanda ke Danau Toba pada Maret 2020 lalu.

Brechtje hadir bersama Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda Ony Hindra Kusuma dan staf pemerintahan Kerajaan Belanda.

"Kita sangat apresiasi dengan pemerintah Kerajaan Belanda. Saya senang dengan kedatangan raja dan ratu, namun karena Covid-19, saya rasa penyambutan dan acara di sana kurang dalam penyambutan. Bila merasa nyaman di Danau Toba, kami persilahkan ratu dan raja untuk berkunjung kembali," kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba 

Mengenai kerja sama kedua pihak, dirinya mengharapkan dapat diimplementasikan dan lebih ditingkatkan lagi, di antaranya bidang pendidikan, pariwisata, insfratuktur, perhubungan, pertanian, pengelolaan air dan manajemen limbah.

"Kita harus diskusi khusus, kami sangat terbuka dengan kerja sama ini," ucapnya.

Brechtje menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumut. Katanya, dari kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia, ratu dan raja sangat senang berada di Danau Toba.

"Mereka sangat senang sekali dan dari kunjungan berbagai tempat, Danau Toba adalah yang terbaik. Hari itu semua sangat profesional dalam penyambutan kami," ujar dia.

Baca juga: Usai Menabur Pakan Ikan, Bornok Tenggelam di Danau Toba

Untuk kerja sama selanjutnya, Brechtje menyampaikan, perlu dilakukan komunikasi lanjutan yang membahas kelestarian Danau Toba. Dia menawarkan kerja sama teknologi budidaya bunga anggrek di danau yang ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGG) itu. 

"Belanda adalah pemasok terbesar bunga anggrek dengan berbagai warna di seluruh dunia. Sepertinya kita dapat bekerja sama dalam pengembangan teknologi ini," kata Brechtje.

Baca juga: 9 Tahun Berjuang, Kaldera Toba Akhirnya Diakui UNESCO Global Geopark

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com