Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Salatiga Tunggu Kasus Covid-19 Melandai

Kompas.com - 05/11/2020, 17:25 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kota Salatiga untuk memulai pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan September 2020 hingga saat ini belum terwujud.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto, salah satu sebabnya adalah masih adanya klaster keluarga dalam penyebaran Covid-19.

"Pemkot Salatiga sudah sangat siap untuk memulai pembelajaran tatap muka, tapi memang kita menunggu kasus Covid-19 melandai dulu. Dalam beberapa waktu terakhir, penyebaran Covid-19 sudah mulai turun, kita akan segera melakukan evaluasi," jelasnya di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Diterjang Angin Puting Beliung, 4 Rumah di Salatiga Rusak

Yuliyanto mengatakan, persiapan untuk PTM tersebut tidak hanya di sekolah, tapi juga angkutan umum.

"Semua kita siapkan agar tidak ada anak didik yang terpapar Covid-19, kita mengutamakan keselamatan warga Salatiga," tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, Salatiga masih dalam zona orange atau zona risiko sedang penularan Covid-19.

"Nilai RO atau tingkat penularan 0,8 dalam dua minggu ini angkanya terus turun. Kita harus mengubah mindset, jangan mengandalkan perawatan tapi harus mengubah perilaku dengan disiplin protokol kesehatan," kata Yuliyanto.

Baca juga: Aksi Heroik Petugas Damkar Selamatkan Kucing Terperosok Sumur di Salatiga

Pada minggu kedua Oktober 2020 ada 27 penambahan kasus, minggu ketiga ada 20 kasus baru, minggu keempat 19 kasus baru, dan awal November ada enam kasus baru.

"Mari terus disiplin agar Salatiga bisa segera menuju zona kuning kemudian zona hijau," ungkap Yuliyanto.

Dijelaskannya, dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Salatiga, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mencapai 98 persen.

"Namun, klaster keluarga tersebut banyak terjadi dari orang yang kerjanya di luar kota. Jadi kalau kita sayang keluarga harus segera membersihkan diri setelah sampai di rumah, jangan membawa potensi virus ke keluarga," kata Yuliyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com