Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Awang, Siswa SMA di Yogya Jualan Onde-onde Bantu Keluarga di Masa Pandemi

Kompas.com - 05/11/2020, 13:03 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Langit di atas daerah Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mulai mendung.

Sore itu, seorang remaja berambut gondrong mengenakan kemeja hitam yang di bagian belakangya bertuliskan De Britto tampak sibuk membuka booth container.

Di bagian luar luar terdapat plakat bertuliskan "Onde-onde Cibus". Booth tersebut berada di depan sebuah minimarket daerah Babarsari.

Setelah booth dibuka, remaja ini kemudian masuk ke dalam. Ia lantas menghidupkan kompor dan menuangkan minyak di penggorengan. Setelah minyak panas, remaja ini memasukan adonan onde-onde.

Baca juga: Kisah Penjual Buku di Masa Pandemi, Berhari-hari Tak Ada Pembeli, Bertahan Lewat Penjualan Online

Tanganya pun tampak piawai membolak balik adonan di atas minyak panas. Matanya cermat mengamati setiap bagian adonan yang digoreng agar matang merata.

Setelah matang, Ia meniriskan minyak dari onde-onde. Remaja ini lantas melayani setiap pembeli yang datang dengan ramah.

"Nama saya Terra Awang Semesta," ujarnya memperkenalkan diri saat ditemui Kompas.com, Rabu (04/11/2020) sore.

Awang, panggilan Terra Awang Semesta menceritakan, jika jualan onde-onde ini merupakan usaha keluarga.

Usaha ini dimulai pada sekitar tahun 2013 lalu. Awalnya masih satu jenis yakni onde-onde kacang hijau. Onde-onde ini dititipkan di tempat jajanan pasar.

"Namanya Onde-onde Cibus, yang memberi nama bapak. Cibus ini bahasa latin artinya snack," urainya.

Baca juga: Kisah Samsul, Pria Difabel Memulung di Atas Kursi Roda, Uangnya Sering Dirampas

Awang pun tak lantas hanya berdiam diri. Selain turut membuat adonan, Awang dengan mengendarai sepeda membantu menitipkan onde-onde ke tempat jajan pasar.

Satu tahun berjalan, pada tahun 2014 usaha onde-onde tersebut berhenti. Sebab saat itu, ibunya sedang mengandung. Sehingga, penghasilan keluarga mengantungkan pada ayahnya yang bekerja di sebuah toko bakpia.

Usaha tersebut kembali berjalan pada tahun 2018 untuk menambah keuangan keluarga. Kali ini onde-onde mulai dititipkan ke toko-toko roti.

Tak hanya itu, Awang yang tengah mengenyam pendidikan di SMA Kolese De Britto setiap berangkat selalu membawa onde-onde. Makanan tersebut ia taruh di tas yang ada di belakang sepedanya.

Saat itu, Awang berangkat dari rumahnya di Pucanganom, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak ke sekolah SMA Kolese De Britto dengan mengendarai sepeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com