Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilkada Kalsel, Isu Pertambangan Paling Disorot

Kompas.com - 05/11/2020, 06:25 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Debat perdana Pilkada Kalimantan Selatan sudah dilangsungkan KPU Kalsel pada Rabu (4/11/2020) malam.

Temanya adalah, Hukum, Kebangsaan, Hak Asasi Manusia, Agraria, Politik dan Pemerintahan.

Pada debat yang berlangsung selama 120 menit itu, isu pertambangan yang paling mengemuka dan menjadi sorotan.

Calon Gubernur Kalsel nomor urut 01, Sahbirin Noor misalnya, dalam sesi wawancara seusai debat mengatakan, ia berkomitmen untuk menjaga wilayah-wilayah yang berpotensi di eksplorasi oleh perusahaan tambang.

Baca juga: Besok, Dua Paslon Pilkada Kalsel Jalani Debat Perdana

Salah satu wilayah akan terus dijaganya adalah Pegunungan Meratus. Terutama di daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Komitmen kita save Meratus, ini kepentingan rakyat dan ulayat atau masyarakat hukum adat. Ini akan menjadi perhatian serius dan harus diperjuangkan," tegas Sahbirin Noor.

Selain itu, Sahbirin juga menyinggung keberhasilan dirinya selama menjabat sebagai Gubernur Kalsel yang sukses berkolaborasi bersama pemerintah pusat soal agraria.

"Hari ini sudah 80 persen tanah di Kalsel sudah bersertifikasi, dan itu kolaborasi sehingga ada kekuatan hukum bagi masyarakat yang memiliki tanah. Ini yang memang kita harapkan," ujarnya.

Sementara itu, calon gubernur Kalsel nomor urut 02, Denny Indrayana justru menyentil Pemerintah Provinsi Kalsel yang dinilainya buruk dan cenderung korup dalam menangani masalah sumber daya alam.

"Kalimantan Selatan salah satu akar masalahnya adalah korupsi sumber daya alam. Apakah itu yang terjadi di lapangan, bisa dilihat dan dirasakan," beber mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di era Presiden SBY ini.

Baca juga: Usai Debat Pilkada, 2 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Malaka Menari Bersama

Denny mencontohkan, di Kalsel, masih banyak bekas galian atau lubang tambang yang sampai hari ini belum direklamasi.

Tidak direklamasinya bekas galian tambang itu, menurut Denny, karena orang-orang yang tidak taat aturan dalam mengelola sumber daya alam.

Untuk itu kata Denny, jika terpilih kelak, dia berjanji akan mengelola sumber daya alam daerahnya untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat.

"Tambang ini menjadi isu yang krusial. Jangan salah paham, kami tidak menolak tambang dan investasi. Yang kami tolak adalah usaha yang sifatnya koruptif dan yang merusak lingkungan," jelasnya.


Pilkada Kalsel hanya diikuti oleh dua paslon

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com